benuakaltim.co.id, BERAU – Pelaku Program Pejuang Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP) Sejahtera sementara harus dinonaktifkan.
Hanya tersisa 12 Pejuang SIGAP Sejahtera dari 99 Kampung di Kabupaten Berau.
Perlu diketahui, Program SIGAP Sejahtera merupakan program pendampingan dan fasilitasi 99 kampung di 12 kecamatan di Kabupaten Berau.
Program ini fokus kepada pembangunan kampung di Kabupaten Berau melalui tata kelola pemerintahan kampung, tata kelola sumber daya alam, dan pengembangan ekonomi kampung.
Progam SIGAP Sejahtera pun menjadi salah satu progaram unggulan pada masa kepemimpinan Bupati Berau Sri Juniarsih-Gamalis. Minimalnya, per kampung mendapatkan 1 Pejuang SIGAP.
Adanya pemberhentian sementara program SIGAP, dijelaskan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau, Tentram Rahayu, lantaran buntut dari pengurangan tenaga kerja honorer di bawah 2 tahun.
Masalah ini pun, dialami oleh tenaga kesehatan maupun tenaga pendidik di Kabupaten Berau.
Sebab, perekrutan Pejuang SIGAP mendapatkan honor dari APBD Berau melalui DPA Kecamatan dan dikontrak selama 1 tahun hingga diperpanjang, jika sesuai dengan kinerja.
“Memang kita tidak bisa melanggar aturan, jadi sementara harus stop dahulu,” ungkapnya, Sabtu (8/2/2025).
Kenadati begitu, Pejuang SIGAP yang telah bekerja minimal 2 tahun, dapat mengikuti seleksi ASN PPPK.
“Sejauh ini, telah ada 12 yang lolos seleksi. Yakni yang bekerja pada unit kampung seperti Pulau Besing, Kampung Tumbit, Kampung Labanan Jaya, Kampung Teluk Sulaiman, Kampung Balikukup dan diantara lainnya,” ucapnya.
Sementara itu kata dia masih ada 39 Pejuang SIGAP yang diperbolehkan untuk mengikuti seleksi PPPK Tahap 2, sesuai dengan masa kerja minimal atau di atas 2 tahun.
“Tetapi, bisa jadi dari 39 kuota dapat berkurang, sesuai keinginan para Pejuang SIGAP untuk mengikuti seleksi,” ujarnya.
“Sejauh ini, banyak Pejuang SIGAP yang bekerja lebih dari 2 tahun, ada yang 5-6 tahun. Tapi, ada juga yang hanya satu tahun dan tidak perpanjang kontrak,” sambungnya.
Apalagi, setiap 6 bulan sekali Pejuang SIGAP melakukan evaluasi tidak mudah juga untuk bekerja mendampingi kampung terutama kampung di bagian hulu Berau yakni Kelay dan Segah.
Tentram, belum bisa mengatakan lebih banyak terkait keberlanjutan Program Pejuang SIGAP.
“Apalagi, program itu menjadi program unggulan Kepala Daerah yang menjabat saat ini,” imbuhnya.
Sejauh ini, sambung dia sesuai dari pihak Kepala Kampung (Kakam) yang melaporkan kepadanya, sekiranya 80 persen dari Kakam mengakui kinerja SIGAP Sejahtera sangat membantu suatu Kampung itu sendiri.
“Apalagi, perekrutan SIGAP Sejahtera memiliki kualifikasi tersendiri,” urainya.
Terutama kata dia, saat ini Sigap lebih unggul di bidang informatika, untuk dapat mendampingi Kampung.
“Tidak hanya itu, SIGAP juga dianggap dapat membantu dalam peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan potensi kampung,” bebernya.
Tentram menambahkan, seperti contoh lainnya, satu persatu perkampungan di Bumi Batiwakkal berhasil raih prestasi dikancah nasional dan terlihat juga dampak positif dari pendampingan SIGAP berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) dimana desa mandiri setiap tahun meningkat.
“Menurut saya, urgensi untuk adanya SIGAP kembali juga lumayan sangat penting,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli