benuakaltim.co.id, BERAU – Ambulans laut yang diusulkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau belum menunjukkan bakal direalisasikan pada tahun 2025 ini.
Kepala Dinkes Berau Lamlay Sarie mengatakan, penyebab batalnya pengadaan ambulans laut karena modal untuk anggaran tranportasi tersebut mengalami kendala baik di tingkat provinsi hingga kabupaten.
“Usulan pengadaan ambulans laut atau air dari Kampung Pulau Derawan hingga kini belum bisa direalisasikan karena biaya pengadaan menjadi kendala utama,” ucapnya Selasa (11/3/2025).
Lamlay Sarie pun mengungkapkan masih memprioritaskan pengadaan ambulans darat untuk memperkuat pelayanan kesehatan di wilayah kepulauan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tanjung Batu.
“Karena permintaan ambulans laut sudah beberapa kali disampaikan oleh Puskesmas Derawan ke kami. Namun, setelah mempertimbangkan ketersediaan anggaran, pengadaan ambulans laut belum bisa dimasukkan dalam rencana pengadaan tahun ini,” ujarnya.
Kendati demikian pihaknya bakal menginformasikan perkembangan lebih lanjut melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) milik Dinkes Berau.
“Tahun ini kami infokan di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinkes akan ada pengadaan ambulans, tapi untuk ambulans darat yang akan ditempatkan di Puskesmas Tanjung Batu,” ungkapnya.
Tujuan utama menaruh ambulans darat siaga di Puskesmas Tanjung Batu karena jalur tersebut sering digunakan pasien dari wilayah Pulau Derawan dan Maratua yang merujuk ke RSUD dr Abdul Rivai.
“Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses evakuasi pasien. Terlebih, kami juga tidak menyarankan untuk menggunakan ambulans air pada malam hari, yang dinilai lebih berisiko jika melalui jalur sungai,” imbuhnya.
Sebagai informasi meski kebutuhan ambulans laut sangat mendesak, Lamlay memperkirakan harga satu unit ambulans laut bisa mencapai Rp 700 juta, setara dengan pengadaan empat hingga lima unit ambulans darat.
“Untuk saat ini, kami tampung dulu usulan ambulans laut. Karena nilainya cukup besar, kami masih berupaya apakah ada peluang bantuan dari pusat,” bebernya.
Di sisi lain, dari aspek operasional, Dinkes memastikan bahwa tenaga medis dan kesehatan di Puskesmas Derawan sudah siap jika ambulans laut nantinya tersedia.
“Kami masih berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan pengadaan tersebut,” singkatnya.
Sementara itu, Kepala Bapelitbang Berau, Endah Ernany Triariani, menambahkan bahwa usulan pengadaan ambulans laut akan dibahas lebih lanjut dalam forum gabungan perangkat daerah.
“Forum ini akan menjadi wadah pembahasan prioritas pembangunan, termasuk menyesuaikan kebutuhan pelayanan kesehatan dengan kemampuan anggaran daerah,” bebernya.
Terpisah Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Berau Feri Kombong menilai sangat menyayangkan Dinkes batal menganggarkan untuk pengadaan ambulans laut bagi warga di Pulau Derawan dan Pulau Maratua.
“Jadi saya kira ini sedikit menyayangkan kalau bilang masalah anggaran. Karena anggaran Dinas Kesehatan itu 10 persen dari APBD. Ya seharusnya mampu dianggarkan ambulans laut,” tegasnya.
Politisi dari Gerindra itu juga menilai keberadaan ambulans laut sangat dibutuhkan masyarakat kepulauan, apa bila pelayanan di unit kesehatan wilayah tersebut tidak bisa maksimal bantu pemulihan pasien.
“Sehingga untuk membantu proses rujuk pasien ke kota, dengan fasilitas memadai tanpa harus menunggu speedboat umum. Tentu sangat terbantukan proses penanganan pasien rawat jalan dengan ambulans laut,” ungkapnya.
Di satu sisi, Feri juga menilai jikalau Dinkes lebih memperhatikan penambahan unit ambulans wilayah darat untuk segera tersedia pada daerah pedalaman terpencil pun tidak masalah.
“Sebenarnya semua sama pentingnya. Kita coba hitung-hitungannya berapa anggaran dari Dinkes. Kalau total APBD kita Rp 6 triliun. Ya sekitar Rp 300 miliar itu bisa teranggarkan. Itu minimal. Berarti boleh di tambahkan,” ujarnya.
Dengan demikian menurutnya ada program kerja lain dari Dinkes Berau tidak terlalu penting atau kurang strategis bisa ditambahkan untuk penganggaran ambulans laut.
“Begitu pun untuk tenaga kerja yang mengoperasikan ambulans dimaksimalkan diberdayakan di dalam lingkup puskesmas. Beri mereka pengarahan tentang keselamatan berkendara juga itu penting saat bawa pasien,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Yogi Wibawa