benuakaltim.co.id, BERAU – Jalan poros penghubung ke Kampung Bena Baru – Pegat Bukur – Inaran rusak akibat banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kini, perbaikan terus ditingkatkan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau.
Kepala Bidang (Kabid) Preservasi Jalan dan Jembatan, Junaidi mengatakan, konstruksi badan jalan saat ini tidak stabil. Kondisi fisik pinggir jalan tersebut juga makin banyak retakan karena pengaruh air hujan.
“Tidak stabilnya adalah terjadi pergeseran. Khususnya dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi. Jadi keikut ke badan jalan yang kami benahi,” ucapnya, Rabu (2/4/2025).
Meski kondisi jalanan longsor tersebut terjadi pada awal Januari lalu, Junaidi mengatakan sudah menganggarkan melalui APBD Berau tahun ini.
“Penganggaran murni sudah berjalan. Jadi belum ada anggaran khusus untuk menangani ini. Sehingga kami secara swadaya TRC anggaran pemeliharaan rutin kami benahi kita turunkan alat carikan material,” jelasnya.
Dirinya menegaskan bakal terus berupaya untuk membantu membuka kembali akses masyarakat bisa melalui tiga kampung tersebut.
Rencana juga bakal mengusulkan dalam bentuk program penanganan permanen.
“Walaupun tidak terlalu nyaman. Tetapi aman dulu. Apalagi saat curah hujan tinggi pasti bolak balik perbaikan. Jadi kita harus bangun dinding penahan tanah,” tuturnya.
Pada satu sisi untuk satu mata anggaran perbaikan jalan poros rusak tersebut bisa mencapai miliaran.
“Tiga sampai empat miliar perbaikannya. Karena ada kegiatan penyambung aspalnya di bawah untuk memperkuat pondasinya,” urainya.
Diketahui ruas jalan amblas dan longsor tersebut sepanjang 80 meter serta badan jalan mencapai 8 meter. Ia berharap selain perencanaan dan aksi perbaikan bisa bekerja maksimal, APBD-Perubahan tahun 2025 bisa di terima Bupati
“Tapi yang penting pengamanan di sisi tepi kaki longsoran dulu kita amankan agar tidak longsor lagi,” kata Junaidi.
“Supaya tahun depan pekerjaan fisik permanen bisa dilakukan dan pengaspalan bisa kita sambung lagi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina