Balikpapan- Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Dhomber Balikpapan, Kolonel Penerbang Fata Patria menegaskan pembangunan sistem pertahanan pintar Ibu Kota Nusantara (IKN), di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, terus berjalan.
“Pembangunan sistem pertahanan pintar (smart defense system) mencakup penguatan infrastruktur pertahanan udara,” ungkap Fata Patria di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu.
TNI AU telah menyiapkan alat sensor pengawasan (surveillance), seperti radar, yang menjadi mata di udara untuk memayungi seluruh wilayah IKN, juga pemasangan sistem pertahanan udara terintegrasi.
Dia menjelaskan sistem pertahanan pintar memadukan hard power dan soft power. Dari sisi hard power, TNI AU fokus pada pembangunan infrastruktur seperti radar dan sistem gelar kendali udara.
Sementara dari sisi soft power mengacu pada slogan KSAU “Ampuh”, TNI AU menggandeng masyarakat sekitar untuk mendukung pembangunan.
“Kami juga akan menempuh jalur diplomasi dengan pihak luar,” tambahnya.
Dia menyampaikan sistem pertahanan pintar di IKN tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Paling cepat sistem itu bisa terealisasi dalam lima tahun dengan dukungan anggaran yang memadai.
Menurut dia, pembangunan sistem pertahanan udara tidak bisa diselesaikan dalam hitungan bulan atau satu tahun saja. TNI AU berupaya menjalankan rencana sesuai pola yang ada, kendati percepatan tampaknya sulit dilakukan.
Melalui sistem pertahanan pintar tersebut TNI berkomitmen mendukung pembangunan IKN dengan menjaga kedaulatan udara. Lanud Dhomber yang menjadi lanud terdekat dengan IKN merupakan basis utama dalam persiapan pembangunan IKN.
Adapun pembangunan infrastruktur dan sistem pertahanan udara di IKN masih menunggu arahan serta kebijakan dari pemerintah pusat dan Mabes TNI AU. Kemudian TNI AU melakukan persiapan khusus menyambut rencana Presiden berkantor di IKN.
“TNI AU merencanakan membangun sub-data sementara Mabes AU di IKN, lengkap dengan kantor Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), kantor para asisten, dan perangkat pendukung lainnya, sebagai langkah awal,” kata Fata Patria.
Sumber Antara