benuakaltim.co.id, BERAU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau memperkirakan potensi hujan di sebagian wilayah masih terjadi. Namun, intensitasnya mengalami penurunan.
Kepala BMKG Berau Ade Haryadi menyebutkan, menurut data yang dirilis, dalam beberapa hari ke depan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, terjadi di wilayah Kecamatan Kelay dan Segah. Intensitas hujan yang diperkirakan akan semakin menurun, dengan curah terukur mencapai 20 milimeter.
“Meski demikian, dua pekan terakhir ini, volume hujan tercatat cukup tinggi. Dengan total curah hujan mencapai 48 milimeter,” ungkapnya, Kamis (10/4/2025).
Sementara itu, pada bulan April ini, curah hujan cenderung menurun karena memasuki musim transisi pancaroba ke kemarau. Ia juga meminta masyarakat waspada terhadap pergantian cuaca ini.
“Kabupaten Berau akan memasuki musim transisi dari musim hujan ke musim kemarau pada awal Mei hingga Juni mendatang. Terutama terhadap potensi hujan yang masih bisa terjadi, meskipun dengan intensitas yang lebih rendah,” bebernya.
Untuk kondisi gelombang laut, BMKG memperkirakan dalam sepekan ke depan, terpantau cukup stabil dengan ketinggian antara 0,5 hingga 1 meter. Khususnya nelayan, Ade meminta agar selalu berhati-hati dan memperhatikan kondisi angin serta gelombang sebelum melaut.
“Ini yang masih terbilang aman untuk aktivitas di laut. Selalu pastikan untuk memeriksa perkiraan cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas di laut,” terangnya.
Sementara itu, Kapolres Berau AKBP Khairul Basyar menilai, dengan tingginya volume hujan yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir ini mengakibatkan banyak wilayah yang terendam banjir. Ia mencontohkan banjir yang menggenang beberapa kampung dan banyak anak yang berenang di sungai, sangat membahayakan masyarakat setempat.
“Khususnya di wilayah hulu seperti Kecamatan Kelay dan Segah. Kita lihat beberapa hari terakhir ini banyak kampung yang terendam banjir, sehingga kita perlu waspada. Saya ingatkan kepada orangtua untuk bisa mengawasi anaknya dan jangan biarkan anak-anak berenang di sungai, itu sangat bahaya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina