“Penguatan postur pertahanan Kota Nusantara dan sinergi terus ditingkatkan,” ujar Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis.
Kodam VI/Mulawarman merupakan kewilayahan pertahanan militer yang meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan kini juga meliputi Kota Nusantara (IKN), ibu kota Indonesia.
“Kami berharap dapat jadi benteng pertahanan yang kokoh bagi Kota Nusantara, serta jadi simbol kesiapan TNI mengawal kepentingan strategis bangsa di masa depan,” katanya.
“Tidak hanya kekuatan fisik atau jumlah prajurit, tapi juga integrasi sistem pertahanan dalam konsep kota masa depan yang cerdas, modern, dan tangguh terhadap berbagai ancaman,” tambahnya.
Berbagai ancaman non-konvensional seperti sabotase infrastruktur vital, ancaman siber, dan disinformasi juga menjadi bagian dari skenario pengamanan menyeluruh yang tengah dirumuskan bersama.
Kodam VI/Mulawarman siap mendukung Kota Nusantara dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang ada, tetapi
semua tetap mengacu pada rencana pusat, jelas dia, Kodam VI/Mulawarman hanya sebagai pelaksana di lapangan.
“Pendekatan pertahanan di Kota Nusantara juga akan mempertimbangkan tantangan baru yang muncul seiring percepatan pembangunan,” ucapnya lagi.
Konteks kesiapan alutsista, Kodam VI/Mulawarman bakal mengoptimalkan perlengkapan dan persenjataan yang telah tersedia di wilayah komando,.lanjut dia, setiap penambahan atau pergeseran alutsista harus melewati kajian komprehensif yang melibatkan Mabes TNI.
Postur kekuatan di Kota Nusantara terus dibangun bertahap sesuai perencanaan, fokus utama kami adalah memastikan keamanan kawasan tetap terjaga, termasuk dari sisi fisik dan personel.
Pembangunan postur kekuatan tersebut tidak hanya melibatkan penguatan sarana dan prasarana pertahanan, tetapi juga mencakup peningkatan kapabilitas personel, penguasaan medan, hingga sinergi dengan komponen pertahanan lainnya seperti Polri dan pemerintah daerah.
“Saat ini, Kodam VI/Mulawarman masih mengandalkan sistem pengamanan fisik, sembari terus mengembangkan struktur kekuatan pertahanan yang lebih permanen dan terintegrasi,” jelasnya.
Penguatan postur pertahanan Kota Nusantara dilakukan secara bertahap dengan mengacu pada dinamika pembangunan kawasan dan kebutuhan riil di lapangan, semua konsep pengamanan, termasuk penggunaan alutsista, sudah dirancang oleh Mabes TNI.
“Tugas Kodam VI/Mulawarman hanya laksanakan sesuai arahan dan kemampuan yang ada,” ucapnya.
Kodam VI/Mulawarman menjalankan peran sebagai pelaksana teknis di lapangan, dengan seluruh konsep pengamanan, pengerahan personel, dan distribusi alutsista tetap berada dalam koridor kebijakan strategis dari Mabes TNI.
Seluruh langkah penguatan dilakukan sesuai strategi besar yang telah dirancang oleh Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Kodam VI/Mulawarman terus memperkuat postur pertahanan Kota Nusantara sebagai bagian dari upaya terstruktur dan terpadu dalam mendukung pembangunan dan keamanan ibu kota negara baru, kata Rudy Rachmat Nugraha.
Sumber : Antara