DPUPR Berau Fokus Tingkatkan Irigasi di Perkampungan dan Bangun Pemecah Gelombang

PEKERJAAN DRAINASE: Suasana pekerjaan drainase oleh DPUPR Berau tahun lalu. (DOK: DPUPR BERAU)

benuakaltim.co.id, BERAU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau meningkatkan infrastruktur irigasi dan mencegah abrasi di bibir pantai.

Kepala Bidang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pranata, menyampaikan, pengembangan jaringan irigasi terus dilakukan, khususnya di wilayah kecamatan yang memiliki area persawahan. Selain itu, perbaikan irigasi juga difokuskan untuk mengantisipasi abrasi pantai, salah satunya di Kecamatan Talisayan.

“Kami melakukan pemutakhiran dan pengembangan irigasi di berbagai kampung. Untuk pengamanan pantai, kami membangun pemecah gelombang guna memperkuat garis pantai yang mengalami abrasi,” ujarnya, Rabu (30/4/2025).

Baca Juga :  Kapal Tabrak Jembatan Bujangga, Tidak Ada Korban Jiwa

Hendra juga menyoroti kejadian banjir mendadak yang terjadi beberapa waktu lalu, yang bahkan mengakibatkan korban jiwa. Ia mengakui peristiwa tersebut adalah kejadian luar biasa yang sulit diprediksi.

“Pasca lebaran lalu terjadi banjir yang cukup parah. Kami berencana membuat kajian konkret terkait penyebab dan solusi jangka menengah maupun panjang, agar kejadian serupa bisa diminimalkan di masa depan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Cegah Pemanfaatan Kawasan Hutan Secara Ilegal, Satgas PKH Berau Pasang Plang

Hendra menegaskan, DPUPR akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk balai-balai teknis dan kementerian terkait, dalam penyusunan kajian tersebut. Salah satu fokusnya adalah sinergi dengan program pertanian, mengingat banyak proyek irigasi mendukung ketahanan pangan.

“Balai akan membangun bendungannya, kami mendukung di jaringan irigasinya. Tapi perlu juga ada koordinasi dengan para petani agar setelah infrastruktur selesai, lahannya siap untuk digarap,” ucapnya.

Proyek infrastruktur di Berau dijelaskannya, terbagi dalam beberapa sektor. Mulai dari pembangunan drainase, jaringan irigasi, hingga pengamanan pantai. Untuk nilai anggaran, proyek-proyek tersebut bernilai ratusan miliar dan seluruh kegiatan difokuskan pada pelaksanaan fisik di lapangan, sesuai dengan amanat anggaran yang telah ditetapkan.

Baca Juga :  Pagu APBN untuk Berau Tahun Ini Capai Rp 3,8 Triliun

“Saya bisa menyebutkan bahwa drainase menyumbang porsi terbesar, yaitu hampir 40 persen dari total kegiatan. Kita maksimalkan penggunaan anggaran untuk pengerjaan fisik di lapangan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Endah Agustina

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *