BBPJN Uji Kelayakan Jembatan Mahakam usai Tertabrak Tongkang

Samarinda – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan serangkaian pengujian pada Jembatan Mahakam I Samarinda menyusul insiden tertabraknya pilar jembatan (PIR 4) oleh kapal tongkang pada 26 April lalu.

Kepala BBPJN Kaltim Hendro Satrio di Samarinda, Rabu, menjelaskan bahwa tiga jenis pengujian dilakukan untuk memastikan keamanan dan kekuatan jembatan.

Pengujian pertama adalah pengukuran geometrik jembatan yang dilaksanakan sejak pagi setelah penutupan sementara jembatan. Selanjutnya, tim melakukan pengujian pembebanan dinamik menggunakan truk bermuatan delapan ton. Truk tersebut dinaikkan ke jumping board untuk memberikan beban kejut pada jembatan.

Baca Juga :  Ombudsman Kaltim: Pengamanan Demo Wajib Humanis

“Dari pengujian ini, kami mengukur kekakuan dan frekuensi jembatan,” ujar Hendro di lokasi pengujian.

Pengujian ketiga adalah Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) yang bertujuan untuk menguji kekuatan beton pada pilar 4 yang terdampak tabrakan. Pengujian UPV dilakukan pada bagian bawah pilar.

Hendro memperkirakan seluruh pengujian lapangan selesai sebelum pukul 16.00 WITA. “Kami akan melakukan rapat analisis dengan tim ahli pada Jumat (2/5). Hasil pengujian ini kemungkinan bisa kami sampaikan pada Senin (5/5) atau awal pekan depan,” ujarnya.

Baca Juga :  Wagub Kaltim Tegur Pejabat Pemprov yang Pamer Kemewahan di Medsos

Mengenai status lalu lintas jembatan selama proses analisis hasil pengujian, Hendro menyatakan pihaknya menunggu hasil awal dari pengujian pembebanan dinamik sebelum memberikan kepastian.

Pemerintah Provinsi Kaltim mengumumkan penutupan sementara Jembatan Mahakam I (Jembatan Lama) pada Rabu, 30 April 2025, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WITA.

Baca Juga :  Bayu Saputra Deklarasikan Diri Maju Calon Ketua Umum KNPI Kaltim

Penutupan ini dilakukan untuk keperluan pemeriksaan dan pengujian jembatan secara menyeluruh. Perihal ini diambil sebagai tindak lanjut usai insiden tabrakan kapal tongkang yang terjadi beberapa waktu lalu, guna memastikan kondisi struktur Jembatan Mahakam I tetap aman dan layak untuk dilalui.

Sebagai jalur pengalihan, diarahkan menggunakan jalur alternatif melalui Jembatan Mahulu atau Jembatan Mahkota selama penutupan berlangsung.

 

Sumber : Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *