benuakaltim.co.id, BERAU – Kepala Perum Bulog Cabang Berau, Lucky Ali Akbar mengungkapkan, kapasitas gudang Bulog saat ini belum ideal untuk mengamankan pasokan pangan jangka panjang. Perlu adanya penambahan kapasitas gudang penyimpanan untuk menjamin ketersediaan stok pangan di Kabupaten Berau.
Saat ini, gudang Bulog di Berau hanya mampu menampung maksimal sekitar 1.700 ton. Padahal, kebutuhan idealnya berada pada kisaran 6.000 hingga 7.000 ton. Hal itu mengacu pada prinsip minimum stock requirement, yaitu ketersediaan stok minimal untuk 3 hingga 4 bulan kedepan.
“Dengan jumlah penduduk Berau sekitar 300.000 jiwa, dan asumsi konsumsi beras per bulan mencapai 2.000 ton, maka jika kita kalikan kebutuhan untuk tiga bulan saja itu sudah sekitar 6.000 ton. Jadi, idealnya kapasitas gudang memang harus sebesar itu,” ungkapnya, Kamis (1/5/2025).
Apalagi, gudang tersebut bukan hanya digunakan untuk menyimpan beras, melainkan juga sejumlah komoditas pokok lainnya. Maka dari itu, perluasan kapasitas menjadi penting agar distribusi pangan tetap aman, terutama dalam kondisi darurat atau ketika terjadi lonjakan permintaan.
Pihaknya pun telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terkait rencana tersebut.
“Sudah ada pembicaraan dengan Pemkab Berau bahwa gudang Bulog perlu ditingkatkan lagi kapasitasnya. Saat ini kami masih menunggu persetujuan lebih lanjut,” ucapnya.
Mengenai lokasi calon lahan untuk pembangunan gudang baru, Lucky menyebut masih dalam tahap penjajakan. Sembari menunggu proses tersebut, Bulog Berau selama ini mengandalkan sejumlah opsi untuk menjaga ketersediaan stok.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan pasokan dari wilayah tetangga seperti Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Jika stok di Berau menipis, gudang Bulog Bulungan dapat mengirimkan tambahan pasokan.
“Untuk calon lahannya belum ada kepastian, tapi kami sedang berusaha menjajaki berbagai kemungkinan yang ada. Di sisi lain, kami juga harus pintar mengatur ritme distribusi dan penyaluran agar stok di gudang tetap terjaga dan tidak kosong,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina