Disdik Berau Tanggapi Program KDM Jalan Kaki ke Sekolah

Ilustrasi pulang sekolah jalan kaki. (Foto: internet)

benuakaltim.co.id, BERAU – Kebijakan jalan kaki ke sekolah yang digagas Gubernur Jawa Barat (Jabar), Kang Dedy Mulyadi (KDM) dan sudah mulai diterapkan di sejumlah sekolah di Provinsi Jabar mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Berau, Mardiatul Idalisah.

Mardiatul menjelaskan kebijakan itu berpotensi dapat dilaksanakan di Berau. Namun, tetap akan disesuaikan lagi dengan kondisi Bumi Batiwakkal dan kebijakan kepala daerah bersangkutan. “Kalau pimpinan (Bupati Berau, red) juga mau seperti itu ya kami siap laksanakan,” ungkapnya, Kamis (15/5/2025).

Baca Juga :  2 Kontrakan di Jalan Pemuda Ludes Terbakar, Saksi Akui Dengar Ledakan dari Dapur

Kebijakan jalan kaki ke sekolah yang digagas Dedy Mulyadi itu bertujuan untuk membangun kemandirian peserta didik, meningkatkan kesehatan, dan mengurangi ketergantungan peserta didik pada kendaraan bermotor.

Meskipun sudah diterapkan, kebijakan itu tidak bersifat wajib. Dengan kata lain masih ada toleransi bagi siswa yang jarak tempuhnya jauh dari sekolah atau memiliki kondisi khusus.

“Semua itu bisa dilakukan, bisa dikerjakan. Tapi seperti tadi saya bilang kembali lagi tergantung pada pimpinan,” tegasnya singkat.

Baca Juga :  Bangunan di Jalan Pemuda Diamuk si Jago Merah

Terpisah, Ahmad salah satu orang tua wali murid di Berau menilai kebijakan itu bagus jika dapat diterapkan di Berau, khususnya di wilayah perkotaan dalam Kecamatan Tanjung Redeb. Hal itu baginya, sebenarnya bagian dari penerapan sistem pendidikan zonasi atau domisili.

“Kan jarak ke sekolah juga tidak jauh lagi. Ini bagus apalagi sekarang untuk ke sekolah, anak-anak yang belum punya SIM juga mulai bawa motor,” jelasnya.

“Memang ada orang tua yang antar atau jemput. Tapi sekarang banyak sekali yang mau bawa kendaraan sendiri. Kita orang tua tentu khawatir apalagi di kota padat kendaraan,” sambungnya.

Baca Juga :  Teluk Sulaiman Disiapkan Layani Kapal Penumpang

Ahmad berharap kebijakan itu juga dapat diterapkan di Berau. Mengingat manfaat positif seperti yang diketahui dari kebijakan itu lebih banyak daripada dampak negatifnya.

“Kita akan mendukung. Apalagi sifat kebijakan ini fleksibel dan memberikan toleransi juga bagi anak-anak yang rumahnya jauh dari sekolah atau yang memiliki kondisi khusus,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *