Berau Masuki Musim Pancaroba, BMKG Prediksi Ada Potensi Banjir

Ilustrasi (int)

benuakaltim.co.id, BERAU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Berau menginformasikan saat ini wilayah Berau berada dalam masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau. Sebagian besar wilayah masih akan mengalami curah hujan dalam beberapa pekan ke depan, terutama di bagian barat kabupaten terutama Kecamatan Kelay dan Segah.

Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi, menjelaskan peralihan musim di Kabupaten Berau tidak terjadi secara serentak. Wilayah pesisir selatan, seperti Biduk-Biduk dan sekitarnya, diperkirakan akan mulai memasuki musim kemarau pada akhir Juni.

Baca Juga :  ‎Targetkan Tiap Kecamatan Dapat Bantuan PJU Sebanyak 60 Unit

Sementara itu, wilayah Pulau Derawan dan sekitarnya diperkirakan kering pada akhir Juli. Sedangkan untuk wilayah Tanjung Redeb, Teluk Bayur, Gunung Tabur, dan Sambaliung, musim kemarau diperkirakan baru akan masuk pada awal Agustus.

Namun berbeda dengan wilayah lainnya, dua kecamatan di bagian barat Berau yaitu Segah dan Kelay, memiliki karakteristik musim yang cenderung basah sepanjang tahun. Hal ini disebabkan oleh pola iklim lokal yang membuat pertumbuhan awan hujan terjadi hampir setiap hari.

Baca Juga :  Bangunan di Jalan Pemuda Diamuk si Jago Merah

“Di Segah dan Kelay, potensi hujan masih cukup tinggi. Awan-awan hujan terus tumbuh hampir setiap hari, sehingga kedua wilayah ini masih berada dalam kondisi rawan banjir,” ujarnya Selasa (20/5/2025).

Selain potensi banjir, BMKG juga mengingatkan akan risiko tanah longsor, terutama di daerah dataran tinggi dan wilayah-wilayah yang memiliki kontur lereng curam. Termasuk juga, jalan-jalan penghubung antar wilayah yang sebelumnya sudah mulai tergerus akibat hujan deras, dan limpasan air juga perlu diwaspadai. “Kondisi tanah yang labil dan curah hujan yang masih turun bisa memperparah risiko tersebut,” ucapnya.

Baca Juga :  Kapal Penumpang di Teluk Sulaiman Masih Terkendala Perizinan dan Studi Kelayakan

BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan banjir dan longsor, untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat melakukan langkah-langkah mitigasi sejak dini untuk mengurangi risiko bencana. Termasuk perbaikan infrastruktur jalan yang rawan terputus akibat longsor. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *