benuakaltim.co.id, BERAU – Asisten I Sekretariat Kabupaten (Setkab) Berau, M. Hendratno menyampaikan tanggapannya terkait informasi yang menyebutkan bahwa Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Berau Pesisir masuk dalam daftar 26 usulan yang telah dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menurut Hendratno, meskipun belum ada instruksi resmi dari pemerintah pusat, sinyal yang muncul dari Kemendagri serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menunjukkan bahwa peluang pemekaran Berau Pesisir cukup besar.
Ia menyebut bahwa data dan dokumen yang diperlukan juga sudah disampaikan sejak lama oleh tim pemekaran daerah.
“Memang belum ada surat atau keputusan resmi, tapi secara administratif Berau Pesisir sudah memenuhi banyak persyaratan. Tinggal bagaimana Bupati Berau menindaklanjuti langsung ke Kemendagri,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).
Hendratno juga menyampaikan mantan Pj Gubernur Kaltim yang kini menjabat di Kemendagri memahami dengan baik kondisi geografis dan tantangan wilayah Berau.
Hal ini dinilainya sebagai peluang strategis untuk mendapatkan perhatian lebih dalam proses pemekaran.
“Pak Dirjen itu sudah paham betul kondisi Berau, bahkan sudah beberapa kali turun langsung ke lapangan. Ini bisa menjadi modal penting agar Berau Pesisir masuk dalam program prioritas pemekaran,” ungkapnya.
Terkait kesiapan daerah, Hendratno menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau siap mengikuti seluruh proses dan ketentuan dari pusat, termasuk jika diperlukan penganggaran khusus serta pembinaan teknis dari pemerintah pusat.
“Kalau nanti diprogramkan, kita siap. Soal anggaran, saya pikir semua daerah yang dimekarkan akan mendapatkan subsidi dan pembinaan dari pusat,” ucapnya.
Dari sisi potensi, Hendratno menyebut bahwa wilayah Berau Pesisir memiliki sektor unggulan yang kuat, seperti industri semen, perkebunan, hingga sumber daya mineral seperti bijih besi.
Ia juga mengingatkan bahwa dulu wilayah tersebut pernah menjadi bagian dari proyek pengembangan teknologi seperti kapsul bibit dan potensi nuklir.
“Potensinya sangat besar. Dari sektor industri, perkebunan, hingga sumber daya alam. Itu menjadi nilai lebih bagi Berau Pesisir,” bebernya.
Lebih lanjut, Hendratno menjelaskan bahwa dukungan dari masyarakat juga sudah cukup kuat, terlihat dari kesiapan pemerintah kampung, BPK, serta koordinasi lintas kecamatan yang aktif dalam proses usulan pemekaran.
“Ini bukan hanya wacana, tapi aspirasi nyata dari masyarakat. Wilayahnya luas, akses terbatas, dan topografi mendukung untuk dimekarkan. Apalagi daerah perbatasan seperti dengan Kutai Timur, itu harus dimaksimalkan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli