Cegah Atlet Luar, Berau Siapkan Talenta Muda Tampil di Level Provinsi

Anggota DPRD Kabupaten Berau yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Berau, Agus Uriansyah. (Foto: GEORGIE/BENUAKALTIM.CO.ID)

benuakaltim.co.id, BERAU – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Berau yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Berau, Agus Uriansyah menegaskan komitmennya untuk membangun kemandirian atlet lokal melalui pembinaan sejak usia dini.

Menurutnya, Berau telah memulai langkah nyata dalam memberikan ruang bagi generasi muda agar siap bersaing di tingkat provinsi.

Ia menegaskan pentingnya pembinaan atlet lokal agar Berau tidak terus bergantung pada pemain dari luar daerah.

Adapun langkah konkret yang telah dilakukan yaitu dengan memberikan ruang bagi atlet pemula untuk siap bersaing di tingkat provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

“Sekarang kita sudah mulai memberikan ruang kepada atlet muda. Mereka sudah kita siapkan sejak usia 17 tahun agar siap tampil dan berkompetisi di level provinsi,” ujarnya Senin (26/5/2025).

Baca Juga :  Usaha Laundry di Jalan Gunung Panjang Hangus Terbakar

Dikatakannya, pembinaan atlet tidak hanya dimulai pada usia remaja, tetapi sudah dirancang sejak tingkat sekolah dasar.

Mulai dari SD, SMP hingga SMA, para calon atlet dibina oleh pelatih-pelatih terpilih yang memiliki kompetensi dan semangat tinggi dalam membina generasi muda.

“Pembinaan ini dilakukan secara serius. Kita libatkan orang-orang yang benar-benar punya kapasitas, semangat, dan dedikasi untuk memajukan olahraga di Berau,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya fasilitas dan pendanaan dalam mendukung proses latihan para atlet.

Ia menekankan kebutuhan dasar seperti pakaian, konsumsi, hingga sarana latihan harus terpenuhi agar proses pembinaan berjalan maksimal.

Baca Juga :  Kapal Penumpang di Teluk Sulaiman Masih Terkendala Perizinan dan Studi Kelayakan

“Latihan tanpa dukungan fasilitas tentu tidak optimal. Maka itu, pendanaan menjadi aspek penting yang harus diperhatikan bersama,” ungkapnya.

Namun, ia juga mengingatkan akan pentingnya sinergi antara instansi terkait, seperti KONI dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), agar tidak terjadi tumpang tindih anggaran.

Ia menilai potensi duplikasi anggaran sangat sensitif dan bisa berdampak serius jika tidak ditangani dengan baik.

“Harus ada sinkronisasi antara KONI dan Dispora. Jangan sampai dua-duanya menganggarkan untuk hal yang sama. Ini bisa menimbulkan masalah, bahkan berujung pada persoalan hukum,” bebernya.

Sebagai anggota legislatif, ia menegaskan peran DPRD dalam mengawasi dan memberi peringatan dini terkait penggunaan anggaran.

Baca Juga :  ‎Targetkan Tiap Kecamatan Dapat Bantuan PJU Sebanyak 60 Unit

Menurutnya, pengelolaan anggaran yang tidak tepat sasaran hanya akan merugikan proses pembinaan yang seharusnya menjadi prioritas.

“Kita harus jadi pengontrol. Jangan sampai anggaran besar tidak digunakan dengan efektif. Ini tanggung jawab bersama,” tuturnya.

Ia pun menyebutkan bahwa peran Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Berau sangat penting dalam merumuskan kebijakan anggaran agar tidak terjadi dualisme penggunaan dana.

“Bapelitbang punya pemahaman teknis terkait penganggaran. Kita akan rumuskan bersama agar tidak ada tumpang tindih ke depan,” katanya.

“Ini merupakan salah satu konsen kami untuk memajukan bahwa Berau betul-betul bisa bersaing di dunia olahraga,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *