Kemenag Kaltim: Dua Jamaah Wafat Kesehatan Haji Diprioritaskan 

Kepala Kanwil Kemenag Kaltim Abdul Khaliq saat diwawancara di ruangannya, di Samarinda, Selasa (3/6/2025). ANTARA/Ahmad Rifandi
Samarinda – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan dua calon haji yang berangkat melalui Embarkasi Balikpapan meninggal dunia di Tanah Suci dan pihaknya memprioritaskan kesehatan jamaah jelang wukuf.

“Satu calon haji berasal dari Kaltim, sementara satu lainnya dari Sulawesi Tengah,” kata Kepala Kanwil Kemenag Kaltim Abdul Khaliq di Samarinda, Selasa.

Ia menyatakan bahwa calon haji yang meninggal dunia dari Kaltim berasal dari Sangatta, Kutai Timur.

Baca Juga :  Kemenag Kaltim Bantu Mempelai Penghasilan Rendah Melalui Nikah Massal

Ia menjelaskan bahwa calon haji tersebut meninggal di Makkah karena sakit, dan merupakan jamaah lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun dengan riwayat komplikasi penyakit.

Khaliq menambahkan bahwa dua keluarga yang ditinggalkan mendapatkan santunan asuransi, dengan mekanisme pengurusan melalui petugas Embarkasi Haji Balikpapan.

Pihaknya juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya calon haji tersebut.

Selain itu, Khaliq juga melaporkan bahwa kondisi sebagian besar jamaah haji Kaltim di Arab Saudi dalam keadaan baik.

Baca Juga :  Gubernur Kaltim Desak Telkom Buka Akses Internet Wilayah Pedalaman

Jamaah haji saat ini sedang bersiap menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Khaliq menjelaskan adanya beberapa sistem yang diterapkan untuk mengurangi kepadatan dan menjaga kenyamanan jamaah.

Salah satunya adalah sistem murur, yang diperuntukkan bagi jamaah lansia atau uzur. Mereka berada di dalam bus saat melintasi Muzdalifah pada tengah malam dan langsung menuju Mina, tanpa harus turun dari bus.

Baca Juga :  Bahlil: Perusahaan Italia Bersiap Investasi Rp150 Triliun di Kaltim

Selain itu, ada juga sistem tanazul bagi jamaah yang penginapannya dekat dengan lokasi pelemparan jumrah.

Meskipun sebagian besar jamaah dalam kondisi sehat, Khaliq tidak menampik adanya beberapa jamaah yang dirawat di rumah sakit. Bagi jamaah yang sakit dan tidak dapat mengikuti wukuf secara penuh, ada safari wukuf di mana mereka dibawa dengan mobil untuk melintasi daerah wukuf dan kemudian kembali ke rumah sakit.

 

Sumber : Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *