benuakaltim.co.id, BERAU – Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur marak di Kabupaten Berau. Para pelaku bahkan merupakan keluarga dan kerabat dekat korban.
Terhadap persoalan ini Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam memperkuat pengawasan.
Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah menjelaskan untuk mencegah munculnya kasus itu pihaknya sudah berupaya melakukan berbagai upaya sosialisasi, pendampingan, dan penanganan.
“Cuma saya meminta kita semua harus sinergi. Jadi tidak bisa kami sendiri. Karena sekarang kan banyak terjadi misalnya di kebun dan di mana saja. Itu dari keluarga sendiri,” ungkapnya, Sabtu (7/6/2025).
Menurutnya, pengawasan terhadap anak perlu dilakukan mulai dari tengah keluarga. Khususnya ketika anak-anak keluar rumah dan beraktivitas di malam hari.
“Kalau anak jalan, jam 10-lah sudah dikontak anaknya suruh pulang,” ucapnya.
Selain pengawasan sebagai bagian dari pencegahan, Rabiatul juga meminta semua pihak untuk aktif melaporkan berbagai kasus yang ditemukan atau dilihat di lingkungan sekitar untuk dapat ditangani selanjutnya.
“Kita kan punya juga Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA). Artinya kalau malam ada laporan, malam itu juga langsung diberikan pendampingan,” ujarnya.
Ke depan, Rabiatul berharap agar semua kelompok yang sudah dibentuk dalam upaya pencegahan kasus tersebut, seperti Sahabat Perempuan dan Anak, Pelopor dan Pelapor (2P), Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), dan Forum Anak; dapat berperan aktif.
“Kita sudah melakukan sosialisasi-sosialisasi, penguatan-penguatan terhadap kelompok-kelompok yang kita bentuk. Jadi, tidak hanya dibentuk dan sudah,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli
