benuakaltim.co.id, BERAU – Belajar dari pengalaman banjir setinggi 7 meter dari dasar sungai yang terjadi di Kampung Long Ayap dan Long Laai, Kecamatan Segah
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat mengatakan kawasan yang berada di hulu harus mendapatkan mitigasi alat pendeteksi banjir.
Kebutuhan tersebut berdiri sama dengan alat pendeteksi gempa yang dipasang di kawasan pegunungan aktif di Pulau Jawa dan Sumatera.
“Jadi harus ada alat itu, karena Berau musuhnya saat ini banjir,” ungkapnya Senin (16/6/2025).
Dia menyebut, berdasarkan prakiraan lokasi strategis pemasangan alat tersebut, berada di Dusun Long Okeng atau Punan Segah.
Dusun tersebut masuk dalam limpasan air sungai Segah yang berada lebih hulu dari Kampung Long Ayap.
“Sebenarnya ini masuk kawasan middle (tengah). Tapi akan sangat membantu untuk memberikan informasi terkait banjir,” ucapnya.
Secara teknis, kata dia perlakuan serupa pun diberikan dari hulu sungai Kelay bahkan secara titik, masih akan ditelusuri lebih lanjut oleh BPBD Berau.
“Mengingat aliran sungai lebih panjang ke kawasan hulu sungai,” bebernya.
Akan tetapi, menurutnya tidak menutup kemungkinan pemasangan akan dilakukan di Kampung Merabu.
“Kawasan yang saat ini telah terpasang alat deteksi curah air milik BMKG. Yang jelas titiknya harus di kawasan hulu sungai,” tuturnya
Sebab bagi dia alat tersebut diupayakan dapat diberikan kesempatan pengadaan pada APBD Perubahan 2025 ini.
“Dengan menjamin pemasangan dilaksanakan sebelum curah hujan meninggi pada akhir tahun nanti. Semoga usulan ini bisa diakomodir,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Yogi Wibawa