Wisatawan Membludak, Rumah Adat Suntah Butuh Renovasi

BEKUDUNG BETIUNG: Festival Budaya Bekudung Betiung di Kampung Tumbit Dayak yang digelar beberapa waktu lalu. (FOTO: GEORGIE/BENUAKALTIM.CO.ID)

benuakaltim.co.id, BERAU – Antusiasme warga yang berkunjung ke Festival Bekudung Batiung dan Hari Jadi Kampung Tumbit Dayak cukup besar setiap tahunnya. Hal ini, membuat Rumah Adat Suntah sudah tidak muat menampung warga yang datang.

Kepala Kampung Tumbit Dayak, Ahmad Jamlan, meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau bisa membantu penambahan bangunan rumah adat tersebut.

“Setiap tahun rumah adat ini digunakan sebagai pusat kegiatan Bekudung Betiung, dan hari jadi Kampung Tumbit Dayak,” ungkapnya Senin (7/7/2025).

Menanggapi hal itu, Asissten III Sekab Berau, Maulidiyah, menyarankan agar kepala kampung segera membuat proposal pengajuan renovasi rumah adat agar bisa dianggarkan tahun ini.

Baca Juga :  Alokasikan Rp 4,2 M untuk Pembangunan SPAM di Siduung Indah

“Fasilitas memadai balai adat yang menunjang acara Bekudung Betiung supaya lebih meriah harus segera ditindaklanjuti, melalui proposal dari kepala kampung yang didampingi camat agar masuk penganggaran,” ujarnya.

Ia mengakui, renovasi balai adat diperlukan, karena melihat antusiasme masyarakat yang cukup besar. Sehingga, panitia tidak memiliki kendala lagi dalam hal fasilitas.

Event ini merupakan acara adat tahunan yang dilaksanakan masyarakat Kampung Tumbit Dayak, sekaligus merayakan Hari Jadi Kampung Tumbit Dayak.

Baca Juga :  Perkuat Integritas, Rutan Tanjung Redeb Ikuti Penandatanganan Komitmen Nasional Pemasyarakatan

“Kampung Tumbit Dayak harus eksis menjadi kampung budaya. Wisata budayanya harus dilestarikan, salah satunya acara adat Bekudung Betiung dan Rumah Adat Suntah sebagai fasilitas penunjang,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, menyebut, renovasi yang akan dilakukan berupa melebarkan dan menambah luas rumah adat tersebut.

“Melihat animo masyarakat, Rumah Adat Suntah ini memang harus dilebarkan dan ditambah (renovasi),” bebernya.

Baca Juga :  Perkuat Integritas, Rutan Tanjung Redeb Ikuti Penandatanganan Komitmen Nasional Pemasyarakatan

Menurutnya, tempat acara harus lebih bagus melihat antusiasme masyarakat yang turut serta dalam Bekudung Betiung.

Renovasi rumah adat ini juga sudah diusulkan, namun harus ada proposal langsung dari kampung karena renovasi rumah adat merupakan program hibah.

“Itu diperlukan proposal. Karena ini hibah, jadi harus berdasarkan usulan masyarakat. Diusulkan saja, supaya nanti ada perubahan di tahun 2025 ini,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Yogi Wibawa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *