Kemendagri Nilai Inovasi Berau 32,37 Persen, Gamalis Ajak OPD Lebih Kreatif

Wakil Bupati Berau, H. Gamalis. (FOTO: GEORGIE/BENUAKALTIM.CO.ID)

benuakaltim.co.id, BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau terus mendorong peningkatan pelayanan publik berbasis inovasi. Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Berau, H. Gamalis, saat membuka Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Indeks Inovasi Daerah Tahun 2025, di Ruang Rapat RPJBD Bapelitbang, Selasa (8/7/2025).

Kegiatan ini digelar oleh Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) sebagai bagian dari strategi daerah untuk meningkatkan nilai indeks inovasi yang dinilai masih tergolong rendah.

Berdasarkan evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) indeks inovasi Berau tercatat di angka 32,37 persen.

Baca Juga :  Perkuat Integritas, Rutan Tanjung Redeb Ikuti Penandatanganan Komitmen Nasional Pemasyarakatan

Gamalis menekankan pentingnya keterlibatan aktif seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam melahirkan inovasi yang konkret dan berkelanjutan.

“Melalui kegiatan ini, saya berharap lahir komitmen untuk menciptakan inovasi yang tidak sekadar dokumentatif, tapi bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan mendukung pembangunan daerah,” ujarnya Rabu (9/7/2025).

Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam pelayanan. “Kalau kita masih bekerja dengan cara lama, maka kita akan ditinggal oleh zaman dan masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :  Perkuat Integritas, Rutan Tanjung Redeb Ikuti Penandatanganan Komitmen Nasional Pemasyarakatan

Sebagai bentuk keseriusan, Pemkab Berau telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2024 tentang Inovasi Daerah, yang menjadi landasan hukum bagi OPD untuk berinovasi. Namun demikian, Wabup Gamalis mengakui masih banyak tantangan dalam penerapannya.

“Banyak OPD kita sudah punya inovasi. Tapi seringkali inovasi itu berhenti di tengah jalan, atau belum dimaksimalkan. Ini yang harus kita perbaiki,” ungkapnya.

Baca Juga :  Perkuat Integritas, Rutan Tanjung Redeb Ikuti Penandatanganan Komitmen Nasional Pemasyarakatan

Ia pun mendorong setiap instansi untuk lebih fokus pada solusi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kolaborasi lintas sektor dan konsistensi eksekusi disebut sebagai kunci utama keberhasilan inovasi daerah.

“Saya harap semua peserta sosialisasi ini bisa membawa pulang semangat baru untuk membuat perubahan. Inovasi harus jadi budaya kerja, bukan sekadar proyek tahunan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Yogi Wibawa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *