‎Bangun 250 Unit Jamban di 10 Kampung, DPUPR Berau Gelontorkan Rp 4,2 Miliar

Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (AMPLP) DPUPR Berau, Decty Toge Manduli. (FOTO: GEORGIE/BENUAKALTIM)

benuakaltim.co.id, BERAU -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kembali meluncurkan program pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) pada tahun 2025 ini.

‎Program ini diluncurkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mempercepat tercapainya wilayah bebas buang air besar sembarangan (Open Defecation Free/ODF).

‎Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (AMPLP) DPUPR Berau, Decty Toge Manduli mengatakan program tersebut menyasar 10 kampung dan kelurahan, dengan total anggaran sebesar Rp4,2 miliar untuk membangun 250 unit jamban sehat.

Baca Juga :  Dugaan Ilegal Fishing di Biduk-Biduk, Diskan Minta Camat Koordinasi dengan DKP Kaltim

‎Setiap wilayah akan mendapatkan alokasi 25 unit jamban, yang pengelolaannya diserahkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat lokal.

‎Untuk pemilihan lokasi pembangunan, lanjutnya, didasarkan pada data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, yang telah memetakan daerah-daerah yang belum mencapai status ODF.

‎“Data dari Dinkes sangat penting karena memberikan gambaran wilayah prioritas yang memang belum bebas ODF. Itulah dasar kami menentukan lokasi pembangunan,” ujarnya.

Baca Juga :  DPRD Soroti RSUD Baru di Berau Dibangun Dekat Area Tambang

‎Sepuluh wilayah yang menjadi sasaran program SPALD-S tahun ini yakni Kampung Balikukup, Batu Putih, Biatan Lempake, Buyung-buyung, Semurut, Talisayan, Sukan Tengah, serta Kelurahan Gayam, Sambaliung, dan Teluk Bayur.

‎DPUPR Berau turut memastikan keterlibatan aktif masyarakat melalui pendampingan teknis dan sosialisasi langsung di wilayah sasaran.

‎Langkah ini dilakukan agar pembangunan jamban sesuai dengan standar sanitasi dan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada warga.

Baca Juga :  Pengawasan Tenaga Kerja Terbentur Kewenangan

‎Ia berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi sehat semakin meningkat, sekaligus mendukung target Berau menjadi kabupaten ODF secara bertahap dan berkelanjutan.

‎“Tim kami juga melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat. Ini penting untuk memastikan kesiapan warga dan pemahaman menyeluruh terhadap manfaat program ini,” pungkasnya. (*)

‎Reporter: Georgie Silalahi

‎Editor: Endah Agustina 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *