“Pemerintah kota akan membangun sekolah terpadu menyambut kehadiran IKN,” ujar Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud ketika ditanya terkait peran sebagai kota penyangga IKN di Balikpapan, Kamis.
Pembangunan sekolah terpadu yang mencakup jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) tersebut, lanjut dia, salah satu langkah strategis pemerintah kota menghadapi pertumbuhan penduduk seiring keberadaan IKN.
“Sebagai penyangga IKN, Balikpapan akan menjadi tempat tinggal banyak orang dan akan melihat kualitas sekolah, kalau tidak disiapkan dari sekarang, nanti terlambat,” tambahnya.
Pembangunan sekolah tidak bisa dilakukan secara mendadak, karena harus melewati proses panjang, mulai dari pembahasan, penganggaran, lelang, hingga konstruksi. Proses bisa memakan waktu dua hingga tiga tahun sejak perencanaan.
Lahan sudah tersedia dan target pembangunan mulai 2026. Sekolah terpadu akan dibangun di wilayah selatan dan satu lagi di wilayah utara.
Sekolah dibangun di sekitar Balikpapan Islamic Center (BIC) di Kecamatan Balikpapan Selatan, menyusul sekolah serupa di kawasan Balikpapan Regency.
Pemerintah Kota Balikpapan hingga kini telah membangun empat sekolah baru sebagai bentuk konkret peningkatan akses pendidikan di kota yang dikenal Kota Minyak itu.
“Sudah dibangun empat sekolah baru, itu komitmen mewujudkan pendidikan merata dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat,” jelasnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan juga diminta segara menyusun langkah terukur mengatasi kekurangan tenaga pendidik di sekolah negeri maupun swasta.
Pembangunan infrastruktur pendidikan dan ketersediaan guru yang memadai merupakan bagian komitmen pemerintah kota mempersiapkan generasi emas 2045. “Sektor pendidikan dan kesehatan menjadi fondasi utama visi jangka panjang pembangunan Balikpapan,” ujar Rahmad Mas’ ud.
Sumber : Antara