“Program ini bertujuan untuk meringankan beban orang tua murid di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji di Samarinda, Selasa.
Ia menegaskan seragam gratis yang akan dibagikan adalah satu setel pakaian putih abu-abu dan peralatan seragam lainnya seperti sepatu dan tas. Bantuan ini berlaku bagi seluruh siswa baru, baik yang diterima di sekolah negeri maupun swasta.
Untuk jenis seragam lain seperti batik, pramuka, atau seragam khas sekolah, lanjut dia, pengadaan menjadi tanggung jawab masing-masing orang tua siswa. Namun, pemerintah provinsi telah memberikan kelonggaran dan tidak mewajibkan pembelian seragam baru tersebut.
“Kami sudah membuatkan surat edaran ke seluruh SMA dan SMK agar tidak mengadakan (kewajiban membeli). Pengadaan itu diserahkan kepada masing-masing orang tua. Jadi, boleh menggunakan seragam lama milik kakaknya jika masih layak pakai,” kata Seno Aji.
Lebih lanjut Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) secara tegas melarang praktik penjualan seragam secara paksa di lingkungan sekolah. Pengawasan ketat sedang dilakukan untuk memastikan program ini tepat sasaran dan tidak ada pungutan tambahan yang memberatkan.
“Saya yakin dari target 65 ribu lebih siswa, semuanya bisa mendapatkan bantuan seragam ini,” tuturnya.
Inisiatif positif muncul dari SMAN 16 Samarinda. Sebagai bentuk kepedulian, sekolah tersebut memberikan bantuan seragam gratis kepada puluhan siswa baru dari jalur afirmasi atau keluarga kurang mampu.
Kepala SMAN 16 Samarinda Abdul Rozak Fahrudin menjelaskan paket bantuan yang didanai dari Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) itu meliputi kaos olahraga, baju batik, dan seragam identitas sekolah.
“Ini adalah bentuk kepedulian sekolah untuk meringankan beban orang tua. Bantuan ini merupakan dukungan kami terhadap program pendidikan Gratispol yang digagas Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim,” kata Rozak.
Rozak juga mengklarifikasi bahwa untuk seragam nasional (putih abu-abu dan Pramuka), tas, serta sepatu bagi total 252 siswa baru di sekolah itu akan ditanggung oleh Pemprov Kaltim melalui Disdikbud.
Sumber : Antara