BMKG Catat Suhu Udara Berau Tembus 36,4 Derajat Celsius

PANAS TERIK: Ilustrasi Panas terik (ISTIMEWA)

benuakaltim.co.id, BERAU – Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara di Kabupaten Berau mengalami peningkatan signifikan dan menjadi keluhan masyarakat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau mencatat suhu maksimum mencapai antara 34,8 hingga 36,4 derajat Celcius.

Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi, mengungkapkan bahwa kondisi ini merupakan hasil dari kombinasi faktor astronomis dan atmosferis yang terjadi secara bersamaan.

“Fenomena ini bukan hanya akibat cuaca biasa, tapi dipengaruhi oleh posisi matahari yang berada tepat di atas Berau, langit yang cerah tanpa awan, serta tanda-tanda awal musim kemarau,” ujarnya Rabu (30/7/2025).

Baca Juga :  MPP Hadir di Jalan Murjani I, Bupati Berau Komitmen Ciptakan One Stop Service 

Ia menjelaskan, posisi semu matahari kini berada di belahan bumi utara, termasuk wilayah Berau yang terletak di sebelah utara garis khatulistiwa.

Hal ini menyebabkan sinar matahari datang dengan sudut yang tegak lurus, sehingga energi panas yang diterima permukaan bumi menjadi lebih besar.

Selain itu, minimnya tutupan awan turut memperparah peningkatan suhu.

Awan yang biasanya berfungsi sebagai pelindung alami dengan memantulkan sinar matahari dan menyerap panas bumi, kini nyaris tak terlihat di langit Berau.

Baca Juga :  Nelayan Pulau Derawan Hilang di Perairan Karang Masimbung

“Karena tidak ada penghalang, panas matahari langsung menghantam permukaan bumi. Ini menyebabkan suhu siang hari cepat melonjak,” ucapnya.

BMKG juga mencatat bahwa Berau mulai memasuki awal musim kemarau, ditandai dengan menurunnya curah hujan, langit cerah, serta kelembaban udara yang rendah.

Udara kering diketahui lebih cepat menyerap panas dibanding udara lembab, sehingga suhu terasa semakin menyengat meskipun angin berhembus.

Menghadapi kondisi ini, ia mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam beraktivitas di luar ruangan, terutama antara pukul 11.00 hingga 15.00 Wita, saat intensitas sinar matahari berada pada puncaknya.

Baca Juga :  Atlet Panahan Berau Sukses Raih 13 Medali di Ajang Fornas ke-VII NTB

Warga juga disarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih, menghindari aktivitas berat di bawah terik matahari, serta melindungi diri dengan topi atau payung saat berada di luar ruangan.

“Penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan kulit di tengah cuaca panas ekstrem seperti ini,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Yogi Wibawa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *