Kemenag Berau Imbau Masyarakat Tidak Terpengaruh Ujaran Kebencian

Ilustrasi

Ilustrasi Anti Sara (Sumber internet)

benuakaltim.co.id, BERAU – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Berau, Kabul Budiono, mengimbau kepada masyarakat jangan mudah terpengaruh atas ujaran-ujaran kebencian sesama umat melalui media maupun di lingkungan sosial.

Hal itu ia ungkapkan setelah mendapat kabar penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Polri di jalan milono, Tanjung Redeb, pada Kamis, (17/7/2025) lalu.

Dirinya menyampaikan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu konfirmasi dari kepolisian tentang kelanjutan penyelidikan yang dilakukan terhadap terduga teroris tersebut.

Baca Juga :  Pemkab Berau Dorong Program Satu Siswa Satu Pohon untuk Pulihkan Lingkungan

“Saat ini belum ada konfirmasi dari pihak Aparat,ke kementerian Agama Berau” tegasnya Senin (4/8/2025).

Ia pun berharap, kejadian penangkapan ini, tidak ada lagi kedepannya dan terduga yang diperiksa, tidak terafiliasi dengan masjid ataupun pesantren yang ada di Kabupaten Berau. “Kami berharap terduga tidak ada hubungannya dengan masjid atau pesantren yang ada di berau,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bumi Batiwakkal Miliki 109 Koperasi Desa Merah Putih Aktif di 2 Kampung

Kabul juga menyampaikan, apabila nanti kepolisian telah memberikan keterangan resmi, pihaknya akan bergerak untuk menjalin koordinasi dengan unsur-unsur terkait, demi memastikan keamanan umat beragama di Berau.

“Kami juga sudah mengantisipasi ke seluruh pondok Pesantren agar paham-paham radikal tidak masuk mempengaruhi. Pastinya nanti kami nanti akan jalin koordinasi ke forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk menyikapi hal ini,” terangnya.

Baca Juga :  Puskesmas Tepian Buah Butuh Dokter Umum

Kepala Kemenag Berau juga menambahkan, agar masyarakat tidak mudah percaya dengan isu-isu keagamaan yang disebarkan, sehingga memunculkan kebencian antara umat beragama.

“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, jangan mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab mengadu domba sesama umat, dengan menyebarkan isu-isu keagamaan sehingga menimbulkan perpecahan dan konflik, bisa saja itu agenda teroris” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

editor: Yogi Wibawa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *