benuakaltim.co.id, BERAU – Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Berau dinilai masih menghadapi tantangan besar dalam memperluas jangkauan pasar, terutama untuk menembus pasar ekspor.
Minimnya pengetahuan terkait strategi pemasaran dan prosedur ekspor menjadi salah satu kendala utama.
Anggota Komisi II DPRD Berau, Sri Kumalasari menilai perlunya peran aktif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada pelaku UMKM.
Menurutnya, langkah ini penting agar pelaku usaha lokal bisa naik kelas dan bersaing di pasar global.
“Banyak pelaku UMKM di Berau yang belum memahami cara mengekspor produk mereka. Padahal, potensi yang dimiliki cukup besar,” ujarnya Rabu (6/8/2025).
Ia mencontohkan sejumlah produk kerajinan tangan seperti tas rotan yang memiliki keunikan khas Berau. Produk-produk semacam ini dinilai layak untuk dipasarkan ke luar negeri, asalkan didukung dengan peningkatan kualitas dan pemenuhan standar ekspor.
Lebih lanjut, Kumalasari menekankan pentingnya pembinaan yang mencakup pemahaman tentang kualitas produk, sertifikasi, hingga mekanisme ekspor.
Dengan demikian, produk UMKM tak hanya menarik secara estetika, tetapi juga memenuhi standar internasional.
“Pembinaan yang komprehensif akan membantu pelaku UMKM menghasilkan produk yang tidak hanya unik, tetapi juga berdaya saing di pasar global,” jelasnya.
Ia berharap pengembangan UMKM berbasis ekspor dapat menjadi salah satu program prioritas pemerintah daerah. Menurutnya, potensi yang dimiliki Berau sangat besar, namun masih banyak yang belum tergarap secara maksimal karena kurangnya pendampingan.
“Pasar ekspor adalah peluang besar yang harus mulai dilirik. Tapi tentu, harus dibarengi dengan penguatan kapasitas pelaku UMKM melalui pelatihan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina