Polairud Polres Berau Gencarkan Patroli, Bakal Tindak Pelaku Bom Ikan

Kasatpolairud Polres Berau AKP Faisal Hamid. (FOTO: GEORGIE/BENUAKALTIM)

benuakaltim.co.id, BERAU – Marak aktivitas bom ikan yang beberapa waktu lalu di Perairan Pesisir Selatan Berau, membuat satuan keamanan laut, salah satunya Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Polres Berau terus meningkatkan pengawasan.

Kasatpolairud Polres Berau AKP Faisal Hamid menegaskan selama ini sudah berupaya penindakan terhadap pelaku pengeboman ikan.

“Kami juga sudah berusaha memproses mereka (tersangka) dan sudah ada yang selesai proses hukumannya,” ucapnya, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga :  Lapas Samarinda Perketat Pengawasan Usai Napi Kendalikan Narkoba 

Namun demikian Faisal menjelaskan saat momen kegiatan penindakan pelaku bom ikan di laut lepas, terkadang harus pandai-pandai melakukan aksi.

“Tapi kami komitmen bakal terus melakukan penindakan pelaku bom ikan itu. Pokoknya kalau ketemu kita. Ya kita proses hukum,” ujarnya.

“Kita tidak main-main dengan pihak-pihak pengeboman ikan itu. Karena dampaknya besar dan merugikan sekali terhadap biota laut atau nelayan sekitar sana,” sambungnya.

Baca Juga :  Istri Pelaku Pembunuhan Anak Kandung Bantah Adanya Cekcok Rumah Tangga

Sebab menurut perwira tingkat tiga itu menilai efek bom ikan bukan hanya biota ekosistem laut saja yang rusak, tetapi makhluk sosial pun akan terganggu dari sisi kesehatan jika terkena bahan berbahaya tersebut.

“Ya kalau tidak luka berat, ya meninggal dunia,” sebutnya.

Sebagai informasi bagi dia Satpolairud Berau sudah menindak dua kasus pada tahun lalu akibat tangkap ikan dengan cara pengeboman.

Baca Juga :  Lapas Samarinda Perketat Pengawasan Usai Napi Kendalikan Narkoba 

“Mudah-mudahan tahun ini saya bisa mengungkap lagi,” katanya.

Apa lagi dirinya menegaskan sudah punya peta perairan daerah mana saja yang memiliki potensi aktivitas pengeboman terhadap ekosistem biota laut.

“Sebenarnya kita sudah punya peta pemetaan dimana potensi kegiatan bom ikan itu seperti di Balikukup, kemudian seputaran Biduk-Biduk, kemudian di daerah Tanjung Batu itu sudah kami monitor,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Endah Agustina 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *