benuakaltim.co.id, BERAU – Pembangunan lanjutan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan intake di Singkuang, Kecamatan Tanjung Redeb, telah rampung, namun hingga kini belum dapat dioperasikan lantaran terkendala anggaran.
Anggota Komisi III DPRD Berau, Grace Warastuty Langsa, menilai proyek tersebut sangat vital untuk menjawab kebutuhan air bersih, khususnya bagi warga Tanjung Redeb.
Ia meminta OPD terkait segera memaparkan laporan kebutuhan anggaran secara detail agar bisa diakomodasi dalam pembahasan di DPRD.
“Kalau laporan kebutuhannya jelas, tentu akan lebih mudah bagi kami di DPRD untuk mengupayakan alokasi anggaran. IPA dan intake ini sangat dibutuhkan, jangan sampai mangkrak setelah dibangun,” ujarnya Selasa (12/8/2025).
Berdasarkan data di lapangan, Grace menilai kapasitas IPA Singkuang diproyeksikan mampu menambah suplai ribuan meter kubik air bersih per hari, yang dapat menjangkau sebagian besar wilayah padat penduduk di Tanjung Redeb.
“Infrastruktur ini juga diharapkan dapat mengurangi keluhan warga terkait distribusi air yang tidak merata dan penurunan kualitas pasokan pada musim kemarau,” tuturnya.
Grace menekankan pentingnya koordinasi lintas OPD agar proyek yang sudah menelan anggaran besar tersebut bisa segera memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Sayang sekali kalau bangunannya sudah ada, tapi tidak difungsikan. Air bersih adalah kebutuhan dasar, dan ini harus jadi prioritas,” tegasnya.
Sementara itu, dari pantauan di lokasi, menurutnya fasilitas IPA dan intake telah berdiri lengkap dengan bangunan utama dan jaringan pipa awal.
“Namun, sejumlah perangkat pendukung operasional seperti pompa, instalasi kelistrikan, dan sambungan distribusi belum terpasang karena menunggu ketersediaan dana,” bebernya.
DPRD berharap Pemkab Berau segera menindaklanjuti kebutuhan lanjutan proyek tersebut, sehingga masyarakat Tanjung Redeb dapat segera menikmati akses air bersih yang memadai.
“Kami bakal terus berupaya lakukan pengawasan terhadap proyek IPA tersebut bisa menyaluri air ke rumah warga,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Yogi Wibawa
