Perusahaan China Siap Investasi Kelistrikan Rp900 Miliar di Kaltim

Gubernur Provinsi Kaltim Rudy Mas'ud saat menerima Executive Vice President Shanghai Shijing New Energy Technology Zhang Shimin. Perusahaan dari China tersebut berniat melakukan investasi bisnis di Kaltim. (ANTARA/HO- Adpim)
Samarinda – Perusahaan dari China Shanghai Shijing New Energy Technology Co. Ltd tertarik melakukan investasi usaha kelistrikan di Provinsi Kalimantan Timur dengan nilai investasi sebesar Rp900 miliar.

Gubernur Provinsi Kaltim Rudy Mas’ud di Samarinda, Jumat, menjelaskan perusahaan tersebut berencana membangun dua pabrik pembangkit listrik biodiesel dan pabrik penunjang kelistrikan di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Kebutuhan listrik kita pasti besar. Apalagi dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara. Saya pikir cocok, silakan buat di sini,” kata Gubernur Rudy Mas’ud saat menerima audensi perwakilan perusahaan di rumah jabatan Gubernur Kaltim Kompleks Pendopo Lamin Etam.

Meski demikian, Gubernur Rudy tetap memberi catatan kepada pihak Shanghai Shijing New Energy Technology, antara lain terkait pasokan bahan baku harus tersedia cukup agar perusahaan bisa eksis dalam jangka panjang.

Baca Juga :  Polresta Samarinda Identifikasi Empat Mahasiswa Perakit Bom Molotov

“Jangan sampai kita bangun, tapi tidak ekonomis dan tidak memberi manfaat bagi masyarakat,” pesan Gubernur Kaltim.

Executive Vice President Shanghai Shijing New Energy Technology Zhang Shimin meyakinkan bahwa perusahaan mereka sangat berpengalaman dalam pengembangan industri limbah menjadi biodiesel dan bioenergi.

Dia pun mengundang Gubernur Harum untuk bisa melihat pabrik biodiesel dan bioenergi mereka di Anhui, China. Gubernur mengaku sangat tertarik untuk melihat pabrik biodiesel mereka di Anhui.

Untuk rencana pengembangan pabrik industri biodiesel ini Shanghai Shijing New Energy Technology siap menggelontorkan investasi tidak kurang dari setengah triliun rupiah atau Rp500 miliar. Mereka siap mengolah limbah B3 menjadi biodiesel dengan menggunakan bahan oli bekas.

Baca Juga :  Bayu Saputra Deklarasikan Diri Maju Calon Ketua Umum KNPI Kaltim

Gubernur berharap untuk penyediaan bahan baku industri ini, Shanghai Shijing New Energy Technology bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan tambang di Kaltim untuk mendapatkan oli bekas sebagai bahan baku.

Sementara untuk pabrik penunjang kelistrikan, mereka akan menyiapkan dana sekitar Rp400 miliar, sehingga keseluruhan investasi sebesar Rp900 miliar.

Dua pabrik ini akan dibangun di atas lahan seluas 52 hektare milik Pemprov Kaltim dan nantinya akan bekerja sama dengan perusahaan daerah (perusda), misalnya dengan PT Melati Bhakti Satya (MBS).

Pabrik penunjang kelistrikan akan memproduksi berbagai kebutuhan kelistrikan, seperti kabel, trafo, tiang listrik, tiang pancang dan lain-lain.

“Selama ini, penunjang kelistrikan diambil dari Jawa. Kenapa kita tidak buat sendiri di Kaltim,” kata Executive Vice President Shanghai Shijing New Energy Technology
Zhang Shimin meyakinkan.

Baca Juga :  Wagub Kaltim Tegur Pejabat Pemprov yang Pamer Kemewahan di Medsos

Liu Suiping, Senior Advisor Shanghai Shijing New Energy Technology menambahkan, dari pembangkit listrik bioenergi akan dibangun solar panel.

“Kapasitasnya 750 watt per panel. Tahan sampai 25 tahun,” ungkap Liu Suiping.

Untuk pabrik penunjang kelistrikan bahan baku tersedia dari silica. Di Kaltim banyak, antara lain di Kutai Kartanegara dan Berau.

Perusahaan ini juga siap membangun pembangkit listrik tenaga sampah. Dimana jumlah sampah di Samarinda sekitar 600 ton per hari.

“Samarinda 600 ton per hari. Total 1000 ton per hari. Bila ditambah sampah-sampah dari Kukar. Energi listrik yang dihasilkan sekitar 20 MW,” beber Liu Suiping.

Sumber : Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *