Polda Kaltim Salurkan 48 Ton Beras Jaga Stabilitas Harga Pangan

Kapolda Kaltim turut serta melayani warga yang sedang membeli beras dalam gerakan pangan murah di Mako Polresta Balikpapan (ANTARAFOTO/Aditya Nugroho)
Balikpapan – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim), menyalurkan 48 ton beras yang sebar di sejumlah wilayah hukum Provinsi Kaltim,.sebagai upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, terutama beras.

“Kegiatan salurkan beras adalah program nasional gerakan pangan murah,” ujar Kepala Polda (Kapolda) Kaltim Inspektur Jendral Polisi (Irjen Pol) Endar Priantoro di Balikpapan, Kaltim, Jumat.

Tingkat nasional target distribusi beras mencapai 1,3 juta ton, jelas dia dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) inisiatif menyalurkan sekitar 10 persen dari jumlah tersebut.

Polda Kaltim melakukan gerakan tersebut di Markas Komando (Mako).Kepolisian Resor Kota (Polresta) Balikpapan, lanjut dia, menyalurkan lima ton beras medium, disusul Direktorat Tindak pidana tertentu (Tipidter) Polda Kaltim 2,5 ton.

Kemudian Polresta Samarinda tiga ton, Kepolisian Resor (Polres) Berau 2,5 ton, Polres Kutai Kartanegara 3,8 ton, serta penyaluran di Penajam Paser Utara, Kutai Timur, dan sejumlah daerah lain.

Program tersebut bekerja sama dengan pemerintah, khususnya Badan Urusan Logistik (Bulog), untuk memastikan masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas.

Polda Kaltim kolaborasi dengan Bulog Kaltim-Kalimantan Utara (Kaltara) untuk menyalurkan rata-rata 10 ton beras medium per hari, menurut dia, sesuai jumlah penduduk dan kebutuhan daerah.

“Total target penyaluran mencapai 48 ton beras,” ucapnya.

Beras jenis stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang disalurkan tersebut dijual dengan harga Rp60 ribu per karung berisi lima kilogram atau setara Rp12 ribu per kilogram.

“Lebih murah dibandingkan harga pasaran beras premium yang cenderung naik, gerakan pangan murah juga sediakan gula “Manis Kita” harga Rp17.500 per liter dan minyak “Kita” Rp19.000 per liter,” katanya.

Sebelumnya telah dilaksanakan gerakan serupa selama dua hari berturut-turut dan bakal dilakukan secara rutin hingga Desember 2025, untuk menjaga sirkulasi dan ketahanan pangan daerah, demikian Endar Priantoro.

Sumber : Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *