Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim Rozani Erawadi di Samarinda, Selasa, menyatakan bahwa kebijakan ini diambil untuk memastikan keberlanjutan program dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Seleksi calon transmigran diprioritaskan untuk warga lokal dengan porsi sekitar 75 persen, sisanya baru dari luar daerah,” ujar Rozani.
Ia menjelaskan, UPT Keladen saat ini masih memiliki kapasitas untuk menampung 140 KK dari total daya tampung kawasan. Untuk tahap awal di tahun ini, pemerintah membangun 50 unit rumah baru yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan pelaksana teknis di lapangan oleh dinas setempat.
Para transmigran yang terpilih nantinya akan mendapatkan sejumlah fasilitas penunjang untuk memulai kehidupan baru. Selain rumah, mereka juga akan menerima pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk kebutuhan penerangan.
Kemudian, pemerintah juga menyiapkan catu pangan, seperti beras dan ikan kering, yang akan diberikan selama masa transisi hingga para transmigran dapat menikmati hasil panen pertama mereka.
“Setiap KK akan mendapatkan lahan garapan. Jika mereka secara disiplin menetap dan menggarap lahannya secara aktif selama lima tahun, maka tanah tersebut akan menjadi hak milik dan dibuktikan dengan sertifikat,” jelasnya.
Menurut data pusat, kawasan UPT Keladen memiliki potensi utama untuk pengembangan tanaman jagung. Sembari menunggu masa panen, para transmigran berpotensi untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit yang berada tidak jauh dari lokasi pemukiman.
Rozani menambahkan, program pendampingan lanjutan juga telah disiapkan.
Setelah para transmigran beradaptasi lebih dari dua tahun, pemerintah akan memfasilitasi pelatihan pascapanen dan bantuan modal usaha untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian mereka.
Sumber : Antara