Dewan Bahasa: HUT RI di IKN Momentum Kenalkan Budaya dan Bahasa Kutai

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Plt Ketua OIKN Basuki Hadimuljono (kiri), Mensesneg Pratikno (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kempat kiri), dan Plt Wakil Ketua OIKN Raja Juli Antoni (kelima kiri) tiba untuk meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024). Sumbu Kebangsaan merupakan ruang terbuka yang menggambarkan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, alam lingkungan, dan sesamanya. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom)

Samarinda -Ketua Dewan Bahasa dan Sastra Kutai, Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Muhammad Rifani menyatakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Kutai kepada masyarakat luas.

“Ini adalah momen luar biasa bagi kami. IKN ini menjadi milik kita semua dan ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kekayaan budaya Kutai,” ujarnya di Samarinda, Rabu.

Menurut Awang, kehadiran tamu-tamu dari berbagai daerah Indonesia di IKN memberikan peluang besar untuk memperkenalkan kultur Kutai.

Baca Juga :  ‎Dinkes Kaltim Minta RS Swasta Dukung Layanan Kesehatan di Daerah

“Kami berharap para tamu yang datang dapat mengenal dan memahami bahasa Kutai. Ini adalah bahasa yang familiar bagi masyarakat Kalimantan Timur dan kami ingin bahasa ini dikenal lebih luas, sebagaimana Betawi di DKI Jakarta,” tambahnya.

Awang juga menekankan pentingnya peran Dewan Bahasa dan Sastra Kutai dalam membumikan bahasa Kutai. Pihaknya berupaya keras untuk memperkenalkan bahasa Kutai melalui berbagai kegiatan. Harapannya, kearifan lokal menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di IKN.

Baca Juga :  Gubernur Kaltim Desak Telkom Buka Akses Internet Wilayah Pedalaman

“Kami ingin tamu-tamu yang datang ke IKN juga bisa mengenal kekayaan budaya Kutai. Misalnya, mereka bisa mengunjungi Kedaton maupun Museum Mulawarman di Tenggarong untuk melihat langsung bagaimana kekayaan budaya Kutai di Kalimantan Timur,” katanya.

Awang menjelaskan bahwa wilayah IKN sebenarnya merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Kutai.

“Sejarah Kutai sangat kaya dan kami ingin masyarakat luas mengenal dan menghargai sejarah ini. Penajam dan Balikpapan dulunya adalah bagian dari Kesultanan Kutai, dan ini adalah bagian penting dari identitas kami,” ujarnya.

Baca Juga :  Bahlil: Perusahaan Italia Bersiap Investasi Rp150 Triliun di Kaltim

Menurut Awang, pelestarian bahasa dan budaya Kutai adalah bagian dari upaya menjaga identitas dan warisan budaya bangsa.

“Keberadaan IKN melahirkan persatuan dalam keberagaman. Ini sebagai momentum bagi generasi muda Kaltim menjunjung bahasa Kutai sebagai bahas ibu dan ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga kejayaan dan kekayaan budaya Kutai,” kata Awang Muhammad Rifani.

 

Sumber : Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *