Untuk itu, masyarakat setempat diimbau untuk mewaspadai dampak yang ditimbulkan dari hujan seperti banjir, longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan sejumlah dampak lain, karena hujan ini berpotensi disertai petir dan angin kencang.
“Sebagian besar wilayah Kaltim pada 10 hari terakhir Agustus memiliki peluang curah hujan antara 60-90 persen,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Stasiun Meteorologi Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Kamis.
Ia merinci di wilayah Kaltim bagian timur dan selatan, seperti Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser, diprediksi mengalami curah hujan kategori rendah antara 0–50 milimeter (mm) dengan peluang terjadinya hujan lebih dari 90 persen.
Sedangkan untuk wilayah Kaltim bagian utara hingga barat, seperti Kabupaten Kutai Barat, Mahakam Ulu, Kutai Timur, Berau, dan Kota Bontang, diprediksi mengalami curah hujan kategori menengah antara 50 – 150 mm, dengan peluang hujan berkisar 60 – 80 persen.
Ia mengatakan pada prakiraan deterministik curah hujan di periode yang sama, bagian timur dan selatan wilayah Kaltim pada umumnya diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah antara 20 – 50 mm.
Sedangkan wilayah Kaltim bagian utara hingga barat, seperti Berau, Kutai Timur, Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu, diprakirakan mengalami hujan dengan kategori menengah antara 50 – 100 mm.
“Sedangkan pada prakiraan deterministik sifat hujan, umumnya wilayah Kaltim mengalami sifat hujan kategori atas normal antara 116 persen hingga 200 persen,” kata Riza.
Sementara sebagian wilayah Kaltim bagian selatan dan barat, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara bagian tengah, Kota Balikpapan bagian barat, Penajam Paser Utara, Kutai Barat bagian timur, Mahakam Ulu bagian barat, dan sebagian kecil Kabupaten Berau bagian utara, diprakirakan mengalami sifat hujan kategori normal antara 85 – 115 persen.
Sumber : Antara