benuakaltim.co.id, BERAU – Komisi I DPRD Berau menggelar rapat khusus membahas program hibah dan beasiswa pendidikan di Bumi Batiwakkal.
Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina menyebut anggaran yang disiapkan mencapai sekitar Rp 7,2 miliar dan diharapkan dapat masuk dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) perubahan tahun ini.
“Kalau ditotal ada anggaran sekira 7,2 M untuk bisa dimasukkan ke ABT perubahan. Harapannya itu semua bisa terakomodir,” ujar Elita, Rabu (3/9/2025).
Dalam rapat tersebut, Elita menegaskan perlunya sinergi agar program pendidikan berjalan tepat sasaran tanpa terjadi tumpang tindih. Saat ini, sejumlah program bantuan pendidikan tengah berjalan, seperti GratisPol dari pemerintah provinsi dan Program Indonesia Pintar (PIP).
“Sehingga jangan sampai program yang ada menjadi tumpang tindih yang membuat penerima menerima lebih dari satu. Itulah yang sudah dilakukan oleh Bagian Kesra untuk memastikan program satu dengan yang lain tidak saling tumpang tindih,” jelasnya.
Elita menekankan GratisPol bukanlah program beasiswa, melainkan pendidikan gratis mulai dari SMA hingga jenjang S3. Ia menyebut program tersebut mulai berjalan pada anggaran perubahan tahun ini.
“Di provinsi program GratisPol sudah mulai berjalan di anggaran perubahan ini. Sehingga kuota yang kita dapat otomatis bisa mengurangi data tadi,” tambahnya.
Selain memastikan pemerataan program pendidikan, Komisi I juga mendorong pengembangan Beasiswa Berau Cerdas agar tidak hanya berhenti di jenjang S1. Elita berharap, ke depan beasiswa juga menyasar bidang spesialis, terutama pendidikan dokter.
“Kami mengusulkan program beasiswa Berau Cerdas ini tidak berhenti di tingkat pendidikan S1. Tapi kami harap juga ada beasiswa spesialis seperti sampai jenjang dokter. Harapan kita, jika sudah selesai menempuh pendidikan mereka bisa mengabdi di daerah kita. Mengingat kebutuhan akan tenaga medis dokter di daerah kita ini sangat minim,” tegasnya.
Selain memperluas cakupan beasiswa, Elita juga menyoroti pentingnya sosialisasi program Berau Cerdas agar lebih gencar dan mudah dipahami masyarakat. Ia menilai masih ada keluhan terkait kurang detailnya informasi program beasiswa Berau Cerdas.
“Bisa melalui promosi offline maupun online, agar masyarakat lebih paham dan tidak bingung teknisnya seperti apa,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina