benuakaltim.co.id, BERAU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Berau mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan yang masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini disebabkan oleh adanya siklon tropis Tapah yang tengah berkembang dan memengaruhi pola cuaca di wilayah Kalimantan Timur, termasuk Berau.
Prakirawan BMKG Berau, Egi, menjelaskan fenomena siklon tropis Tapah merupakan fenomena meteorologi skala sinoptik yang berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan dalam cakupan wilayah yang luas.
“Berdasarkan pemantauan citra satelit, wilayah Berau masuk dalam salah satu area terdampak dari sistem siklon tropis Tapah. Ini menyebabkan potensi hujan masih cukup tinggi, setidaknya untuk tiga hari ke depan,” ucapnya, Kamis (11/9/2025).
Dengan adanya gangguan cuaca dari siklon tropis ini, Berau dipastikan akan terus berada dalam kondisi musim hujan. Egi menyebut, hujan yang terjadi bisa bersifat ringan hingga sedang, bahkan lebat di beberapa titik, tergantung pada dinamika awan yang terbentuk akibat pergerakan siklon tropis tersebut.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir, longsor, atau genangan air. Kondisi cuaca saat ini cukup dinamis,” ungkapnya.
Fenomena siklon tropis Tapah sendiri terbentuk di wilayah perairan sekitar Samudera Pasifik Barat Laut dan bergerak mendekati wilayah Indonesia bagian utara. Meskipun pusat siklonnya tidak berada langsung di atas wilayah Berau, sistem perputaran angin dan kelembapan udara yang dibawa siklon ini dapat berdampak pada peningkatan intensitas hujan secara tidak langsung.
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat maupun nelayan dan pelaku aktivitas laut untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi dan angin kencang yang mungkin terjadi sebagai efek dari sistem siklon tropis ini.
Egi menambahkan BMKG akan terus memperbarui informasi cuaca secara berkala. Ia mengajak masyarakat untuk mengikuti informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak terverifikasi, terutama yang beredar di media sosial.
“Kami akan terus memberikan pembaruan informasi cuaca, baik melalui media lokal maupun kanal resmi BMKG. Masyarakat bisa memantau langsung melalui aplikasi BMKG atau website kami,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina