benuakaltim.co.id, BERAU– Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Berau tahun ini berlangsung dengan nuansa yang berbeda. Salah satu agenda yang paling ditunggu masyarakat, Festival Irau Manutung Jukut atau pesta bakar ikan, resmi ditiadakan.
Keputusan ini diambil menyusul adanya instruksi dari Kementerian Dalam Negeri yang menegaskan agar kepala daerah dan jajarannya tidak menggelar kegiatan yang berpotensi menimbulkan kesan berfoya-foya atau flexing menggunakan anggaran negara.
Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan situasi sosial masyarakat saat ini. Menurutnya, kondisi sekarang menuntut kehati-hatian agar perayaan tidak menimbulkan kesalahpahaman maupun konflik sosial.
“Segala kegiatan yang terlihat berlebihan dan berpotensi memunculkan keributan akan kita tiadakan. Termasuk pesta bakar ikan, karena selain mengundang keramaian, juga berisiko menimbulkan masalah keamanan,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Meski ditiadakan, semangat dari Manutung Jukut tidak hilang begitu saja. Pemkab Berau tetap mengalihkan kegiatan tersebut dalam bentuk yang lebih bermanfaat, yakni menyalurkan 3,7 ton ikan kepada masyarakat di wilayah yang rentan pangan.
“Tujuannya tetap sama, yaitu berbagi ikan kepada warga. Bedanya, kali ini kita langsung menyalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, terutama di wilayah pesolok,” jelasnya.
Gamalis juga berharap masyarakat Berau dapat menerima keputusan ini dengan lapang dada. Menurutnya, esensi dari perayaan hari jadi adalah menjaga kebersamaan dan berbagi manfaat, bukan sekadar pesta.
“Kami ingin masyarakat mengerti, bahwa langkah ini demi kebaikan bersama. InsyaAllah tahun depan kita bisa rayakan Hari Jadi Berau dengan lebih meriah lagi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina