Kaltim Atur Strategi Angkat Kopi Liberika jadi Komoditas Khas

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Taufiq Kurrahman (Antara/ HO- Disbun Kaltim)
Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sedang mengatur strategi untuk mengangkat pamor kopi liberika menjadi komoditas khas dan unggul, seiring dengan penikmat kopi di daerah ini yang tinggi, namun sebagian besar kopi masih didatangkan dari luar.

“Kopi liberika adalah salah satu varietas unik yang potensinya belum banyak tergali, namun sesungguhnya dapat menjadi nilai tambah besar bagi Kaltim,” kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Taufiq Kurrahman di Samarinda, Senin.

Luas areal tanaman berbagai varietas kopi di Kaltim tercatat 1.957 hektare (ha) dengan produksi 262 ton per tahun. Produksi biji kering seluruhnya dipasarkan untuk kebutuhan konsumsi dalam daerah, sementara pangsa pasar masih terbuka.

Usaha perluasan areal oleh petani masih dilakukan secara swadaya dalam jumlah relatif kecil, sehingga penambahan areal dari tahun ke tahun berjalan sangat lamban, untuk itu, pihaknya ingin memopulerkan liberika untuk memperluas pasar.

Sedangkan areal tanaman kopi di Kaltim tersebar di sejumlah kabupaten/kota, seperti di Kabupaten Kutai Timur mencakup Kecamatan Sangatta dan Kaliorang), Kabupaten Kutai Barat mencakup Kecamatan Damai dan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Kartanegara mencakup Kecamatan Samboja, Muara Jawa, Loa Kulu, dan Loa Janan.

Kemudian di Kabupaten Paser mencakup Kecamatan Muara Komam, Kuaro, Long Ikis, Paser Belengkong, dan Kecamatan Long Kali, di Kabupaten Penajam Paser Utara mencakup Kecamatan Waru dan Penajam, Kabupaten Berau mencakup Kecamatan Talisayan, Gunung Tabur, dan Kecamatan Kelay.

“Kopi bukan sekadar minuman penyemangat, tetapi sejak lama menjadi bagian dari budaya ketika bercengkerama dengan rekan-rekan maupun untuk melakukan pertemuan, sehingga hal ini memiliki potensi ekonomi besar untuk dikembangkan,” ujar Taufiq.

Sebagai langkah mengatur strategi memopulerkan kopi liberika, lanjut ia, maka Disbun Kaltim pada akhir pekan lalu pun melakukan pertemuan dengan Forum Komunikasi Perkebunan Berkelanjutan (FKPB) dengan tema “Menggali Potensi Pengembangan Kopi Liberika di Kalimantan Timur sebagai Komoditas Unggulan dan Agrowisata”.

“Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia dengan ragam varian penyajian mulai dari kopi hitam, kopi susu, hingga espresso dan cappuccino. Cita rasa kopi sangat dipengaruhi oleh asal biji, teknik pemanggangan, serta metode penyeduhan. Semua ini harus terus digali dan dikembangkan,” katanya.

Sumber : Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *