Belajar di Rumah Warga, Pemkab Berau Dorong Percepatan Pembangunan Sekolah di Pedalaman Sei Maning

SEKOLAH: Wakil Bupati Berau, Gamalis cek sekolah di Kawasan Adat Terpencil (KAT) Sei Maning, Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur. (FOTO: ISTIMEWA)

benuakaltim.co.id, BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan akses pendidikan di wilayah pedalaman Berau.

Salah satu langkah nyatanya adalah mendorong percepatan pembangunan sekolah permanen di Kawasan Adat Terpencil (KAT) Sei Maning, Kampung Birang.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Berau, Gamalis, setelah melakukan peninjauan lapangan ke sekolah filial beberapa waktu lalu.

Sekolah filial merupakan bagian dari SDN 001 Birang yang telah beroperasi selama tiga tahun terakhir. Namun, karena keterbatasan infrastruktur membuat proses belajar-mengajar harus dilakukan secara darurat.

Sehingga, rumah-rumah wargalah yang difungsikan sebagai ruang kelas darurat tersebut.

“Ada tiga rumah warga yang dipakai sebagai ruang kelas. Masing-masing dibagi dua, jadi total ada enam kelas yang digunakan untuk 52 siswa. Ini bukan kondisi ideal untuk proses belajar yang nyaman,” ungkapnya Jumat (26/9/2025).

Baca Juga :  Berau Dorong Percepatan SPBE untuk Layanan Publik yang Transparan

Tak hanya itu, selama waktu tersebut pun kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara bergantian oleh tiga orang guru yang ditugaskan secara khusus oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Berau untuk memberikan pelayanan pendidikan di Sei Maning.

Wabup pun menegaskan bahwa situasi ini menjadi perhatian serius Pemkab Berau.

Dan saat ini pihaknya sedang menyiapkan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan sekolah permanen agar anak-anak di Sei Maning bisa mendapatkan pendidikan dengan fasilitas yang layak.

“Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah kita semua. Kita tidak bisa membiarkan anak-anak kita terus belajar dalam kondisi yang tidak layak seperti ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Minta Muspika Ajak Komisi II Kumpulkan Data Teknis

Selain itu, sebelum hadirnya sekolah filial ini, anak-anak di kawasan Sei Maning harus menempuh perjalanan sekitar tiga jam ke Bulungan hanya untuk bisa bersekolah.

Faktor geografis dan jarak menjadi tantangan utama dalam pemenuhan hak pendidikan bagi warga setempat.

Oleh sebab itu, Wabup mengatakan bahwa Pemkab tengah mengkaji dua solusi utama untuk merealisasikan pembangunan sekolah, yakni melalui hibah lahan dari masyarakat atau perusahaan sekitar, serta penguatan sinergi lintas sektor dalam perencanaan anggaran dan pelaksanaan proyek.

“Kita tidak ingin bangun di atas lahan yang statusnya belum jelas. Legalitas ini akan jadi fokus utama dalam tiga bulan ke depan agar tidak timbul masalah hukum di kemudian hari,” tuturnya.

Ia pun menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung proses pembangunan sekolah nantinya, baik dalam hal dukungan sosial maupun pengawasan.

Baca Juga :  DPUPR Berau Optimis Akhir Tahun Semua Proyek Selesai

“Kita ingin membangun tidak hanya fisik sekolah, tapi juga semangat baru bagi anak-anak di sini. Kalau semua pihak bisa bersinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, insya allah, saya yakin tidak butuh waktu lama sekolah yang layak di Sei Maning bisa segera terwujud,” ungkapnya.

Terakhir, Gamalis berharap dengan nantinya ada pembangunan sekolah permanen tersebut tidak hanya menjadi solusi jangka panjang atas keterbatasan fasilitas.

“Tetapi juga menjadi harapan baru bagi generasi muda di pedalaman Berau untuk menggapai masa depan yang lebih baik melalui pendidikan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *