benuakaltim.co.id, BERAU– Pemerintah Kabupaten Berau meminta DPR RI turut memperjuangkan berbagai kebutuhan strategis daerah, mulai dari penguatan kelembagaan demokrasi hingga pengembangan sektor pariwisata dan infrastruktur.
Dukungan legislatif dinilai penting untuk memperkuat daya saing daerah sekaligus menjawab tantangan keterbatasan anggaran. Dalam kegiatan penguatan kelembagaan pengawasan pemilu yang dihadiri anggota Komisi II DPR RI, Edy Oloan Sipaburan, pemerintah daerah menekankan perlunya sinergi lintas tingkat pemerintahan agar program pembangunan berjalan efektif.
Salah satu fokus utama ialah mendorong transformasi ekonomi dari ketergantungan sumber daya alam menuju sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.
“Tambang mungkin hanya bisa bertahan 30–40 tahun ke depan, sementara pariwisata akan terus hidup selama dunia ini ada. Karena itu kami tengah serius membangun potensi wisata yang kami miliki,” ujar Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, Rabu (8/10/2025).
Berau yang dikenal dengan destinasi unggulan seperti Kepulauan Derawan dan Maratua, kini gencar membenahi sektor pendukung seperti infrastruktur, fasilitas kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Namun, dengan APBD sekitar Rp2,6 triliun, lebih dari separuhnya terserap untuk belanja pegawai, membuat ruang daerah semakin terbatas.
“Kami berharap dukungan DAK untuk pengadaan alat kesehatan rumah sakit baru, karena kemampuan APBD sangat terbatas,” harapnya.
Selain soal anggaran, pemerintah daerah juga meminta perhatian terhadap praktik tambang ilegal yang masih terjadi dan berpotensi merusak lingkungan. Pemerintah kabupaten berharap DPR RI dapat memperkuat regulasi dan memastikan kewajiban CSR perusahaan tambang benar-benar dikembalikan ke daerah guna mendukung reboisasi dan pembangunan berkelanjutan.
Melalui dukungan DPR RI, Kabupaten Berau berharap potensi besar yang dimilikinya dapat dioptimalkan untuk menjadi pusat pariwisata dan ekonomi kreatif di Kalimantan Timur, serta berkontribusi terhadap pembangunan nasional.
“Kami di ujung Kalimantan ini menyimpan mutiara yang belum sepenuhnya terlihat. Jika dikelola bersama, Berau bisa menjadi destinasi unggulan nasional, bahkan ‘Bali kedua’ Indonesia,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina