DPRD Berau Dorong PLN dan Berau Coal Temukan Solusi Tarif Listrik

Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi. (FOTO: GEORGIE/BENUAKALTIM)

benuakaltim.co.id, BERAU– Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi, menegaskan telah melakukan berbagai upaya untuk menekan biaya produksi listrik di Kabupaten Berau. Langkah tersebut dilakukan melalui lobi dengan PLN dan PT Berau Coal, guna mencari solusi terbaik agar harga listrik tidak memberatkan masyarakat.

Sumadi mengatakan, selama tiga tahun terakhir, subsidi batu bara sudah tidak lagi diberikan. Hal ini berdampak pada kenaikan ongkos produksi listrik, khususnya di PLTU yang dikelola konsorsium IPB (Industri Pembangkit Berau).

Baca Juga :  Komisi II DPRD Berau Soroti Perusda yang Minim Kontribusi terhadap PAD

“Kami sudah maksimal bekerja. Sudah lobi ke PLN agar harga beli listrik bisa dinaikkan, dan lobi ke PT Berau Coal agar harga batu bara bisa diturunkan. Karena ini menyangkut kepentingan masyarakat,” ujar Sumadi, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, harga jual batu bara saat ini berada di kisaran 28 dolar per meter kubik. Namun, pihaknya berharap harga tersebut dapat diturunkan karena masih ada biaya tambahan untuk pengangkutan.

Baca Juga :  Dorong Perusda Fokus Kembangkan Sektor Pangan 

Sumadi juga menyoroti selisih harga antara ongkos produksi dan harga beli listrik oleh PLN. “Ongkos produksi listrik di IPB sekitar Rp1.800 per kWh, sementara PLN masih membeli di bawah itu, yakni sekitar Rp1.200 per kWh,” jelasnya.

Ia berharap ada koordinasi lebih intens antara PLN, PT Berau Coal, pemerintah daerah, dan pihak konsorsium agar tercapai kesepakatan harga yang saling menguntungkan.

Baca Juga :  DPRD Berau Tegaskan MBG Harus Tetap Berjalan

Apalagi, dari struktur kepemilikan IPB, sekitar 48 persen sahamnya dimiliki daerah, sehingga stabilitas harga listrik juga berdampak langsung terhadap pendapatan daerah.

“Kita minta semua pihak, termasuk PT Yasin yang juga tergabung dalam konsorsium, untuk ikut mendorong PLN menaikkan harga beli listrik, sementara Berau Coal menurunkan harga jual batu bara. Ini penting agar kepentingan masyarakat bisa terlayani,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Endah Agustina

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *