benuakaltim.co.id, BERAU– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau meminta Perusahaan Daerah (Perusda) Bhakti Praja untuk lebih inovatif dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi, usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama jajaran direksi Perusda, Senin (13/10/2025)
Dalam RDP tersebut, DPRD juga menyoroti masih minimnya kontribusi Bhakti Praja terhadap PAD.
“Hari ini kontribusi masih minim karena Perusda baru berjalan kurang lebih setahun. Tapi kami ingin tahu sejauh mana progres dan arah pengembangannya,” ujarnya.
Selain menekankan peningkatan kinerja, DPRD juga berharap Perusda Bhakti Praja mampu menciptakan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja lokal.
“Usaha yang dijalankan ke depan diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak dan tentu bisa juga menyumbang PAD seperti yang diharapkan,” lanjutnya.
Sumadi juga menyebutkan, perlunya tim pengawas khusus yang fokus merencanakan, mengkaji, dan mengevaluasi kinerja seluruh Perusda agar pengelolaan aset daerah lebih transparan dan terarah.
“Tim pengawas khusus ini penting, supaya setiap perencanaan dan langkah bisnis bisa dikontrol dan dikaji dengan baik,” pungkasnya.
Menurut Sumadi, kondisi fiskal daerah ke depan akan menantang, terlebih dengan adanya kebijakan pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) pada tahun 2026.
DPRD berharap keberadaan Perusda Bhakti Praja tidak hanya berperan sebagai lembaga bisnis daerah, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pembangunan Kabupaten Berau.
Oleh karena itu, ia menegaskan seluruh Perusda harus mulai memperkuat strategi bisnisnya agar dapat mandiri dan berperan lebih besar dalam menopang keuangan daerah.
“Karena di tahun 2026 DBH akan dipotong, jadi semua Perusda harus bisa dan dapat berinovasi lebih,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina