75 Persen Daratan Berau Masih Punya Hutan Alam

TANDA TANGAN: Bupati Berau Sri Juniarsih Mas bersama Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto bersama-sama melakukan tandangan nota kesepahaman kerja sama berkelanjutan pengawasan terhadap hutan alam di Bumi Batiwakkal sebutan Kabupaten Berau. (DOK: HUMAS YKAN)

benuakaltim.co.id, BERAU– Sekitar 75 persen wilayah daratan Berau masih berupa hutan alam, menjadikannya salah satu benteng terakhir ekosistem hutan alam tropis yang masih tersisa di Kalimantan.

“Di sisi kelautan, Berau berada di kawasan segitiga karang dunia dan menjadi jantung bentang alam Sulu Sulawesi dengan keanekaragaman hayati laut terbesar kedua di dunia,” ucap Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Herlina Hartanto, Selasa (14/10/2025).

Herlina Hartanto mengatakan Pemkab Berau sendiri telah bermitra dengan organisasi dipimpinnya sudah terjalin selama dua dekade.

“Pemkab Berau sendiri telah bermitra dengan YKAN selama lebih dari dua dekade. Sejak tahun 2002, YKAN yang sebelumnya beroperasi di bawah nama The Nature Conservancy (TNC), telah aktif mendukung berbagai program strategis pemerintah daerah,” bebernya Selasa (14/10/2025).

Ia menjelaskan, secara khusus Pemkab sudah mendukung program YKAN dalam konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga :  47 Wartawan Berau Ramaikan Porwada Kaltim di Bontang

“Secara merinci ada berbagai capaian dari lima tahun terakhir kerja kolaborasi bersama di Berau. Salah satunya yaitu keberhasilan 77 kampung dan dua kelurahan di Berau mendapat penyaluran dana dari Bank Dunia masing-masing sebesar Rp349.100.000,” jelasnya.

Kata dia, program tersebut melalui Forest Carbon Partenship Facility-Carbon Fund (FCPF–CF) ditambah pendanaan bagi kelompok masyarakat atau hutan sebanyak 15 kelompok dengan kisaran 50 sampai 70 juta.

“Program ini bertujuan untuk mendukung penurunan emisi di tingkat tapak dan mengapresiasi upaya Pemkab Berau yang memberikan peranan langsung kepada masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam khususnya agar memperoleh hak kelola hutan,” tuturnya.

Hingga saat ini, sambung dia, hak kelola Perhutanan Sosial sudah diberikan kepada sekitar 31 kelompok masyarakat, seluas 106 ribu hektare.

Baca Juga :  Perkuat Integritas, Rutan Tanjung Redeb Ikuti Penandatanganan Komitmen Nasional Pemasyarakatan

”Luasan ini jauh melebihi kabupaten-kabupaten lain di Kalimantan Timur.
Berau bahkan berhasil meraih predikat sebagai kabupaten terbaik dalam mendukung program Perhutanan Sosial di tingkat nasional, dalam Festival Perhutanan Sosial Nasional (PeSoNa) 2025,” urainya.

Dari sisi pengembangan ekonomi masyarakat, melalui Akademi SIGAP, kelompok masyarakat didampingi untuk dapat menghasilkan berbagai produk olahan berkualitas dari komoditas lestari.

Herlina menyebut beberapa produk yang sudah bisa ditemui di pasaran yaitu cokelat batangan, amplang, terasi, ikan kering, udang kering, dan juga kerajinan rotan serta batik mangrove.

“Sementara di sektor kelautan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bertugas melaksanakan pengelolaan di kawasan konservasi Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (KKP3K-KDPS) berhasil terbentuk,”urainya.

Untuk memastikan keberlanjutan pendanaan pengelolaannya, YKAN kata dia terus mendorong UPTD KKP3K-KDPS berproses untuk menerapkan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Baca Juga :  47 Wartawan Berau Ramaikan Porwada Kaltim di Bontang

“Selain itu, untuk merestorasi lahan mangrove yang sudah rusak akibat tambak, selama beberapa tahun terakhir YKAN mengembangkan model restorasi hidrologi mangrove dan akuakultur berkelanjutan di lahan seluas 200 hektare dengan metode Shrimp-Carbon Aquaculture (SECURE),” bebernya.

Di samping dilakukan penguatan kepada kelompok ekonomi masyarakat dan kelompok perempuan, termasuk pengembangan mata pencaharian masyarakat seperti ekowisata dan perikanan.

Menurut Herlina, semua pencapaian bersama tersebut perlu didukung dengan tata kelola dan fondasi hukum yang kuat dan dasar legal yang kokoh, manfaat dari berbagai capaian itu dapat terus dirasakan keberlanjutannya.

“Kami bangga bisa terus mendampingi Pemkab Berau dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Bukan hanya tentang konservasi, tetapi juga tentang bagaimana kita bersama menciptakan masa depan yang lebih sejahtera,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Endah Agustina

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *