benuakaltim.co.id, BERAU– Direktur Perusahaan Daerah (Perusda) Bhakti Praja, Sultan, menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan usaha demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Berau.
Hal ini disampaikan Sultan usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Berau yang membahas evaluasi kinerja perusahaan daerah tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Sultan menjelaskan, sejak definitif pada 2023, Bhakti Praja baru mengembangkan tiga bidang usaha, yakni jasa pengangkutan Crude Palm Oil (CPO), perdagangan karet, dan peternakan ayam petelur.
Ketiga sektor itu dipilih karena dinilai realistis dan sesuai kemampuan modal awal perusahaan yang masih terbatas. “Kami berangkat dari nol, sehingga peluang yang bisa segera kami tangkap adalah pengangkutan CPO. Kami bekerja sama dengan perusahaan swasta dan memanfaatkan unit milik masyarakat,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Selain CPO, Bhakti Praja juga menjalankan bisnis jual-beli karet yang kini sudah berjalan stabil dengan pemasok utama ke perusahaan di Samarinda. Menurut Sultan, sektor ini dipilih karena potensi karet di masyarakat cukup besar dan tidak membutuhkan modal sebesar bisnis kelapa sawit.
“Sawit memang menjanjikan, tapi padat modal. Karena kami masih merintis, maka usaha karet menjadi pilihan yang realistis,” jelasnya.
Sementara itu, bidang peternakan ayam petelur merupakan langkah strategis yang didasarkan pada kajian teknis awal Bhakti Praja. Menurut Sultan, agribisnis memang menjadi fokus utama perusahaan daerah tersebut karena potensi sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan di Berau sangat besar.
“Kami melihat kebutuhan telur di Berau masih tinggi, jadi kami kembangkan usaha ayam petelur sebagai bagian dari agribisnis yang potensial,” ujarnya.
Meski kontribusi terhadap PAD masih minim, Sultan menegaskan Bhakti Praja terus berproses. Ia menyebut, tahun 2023 perusahaan masih mencatatkan kerugian karena fase awal operasional, namun pada 2024 sudah mulai mencatatkan laba meski masih di bawah Rp10 juta.
Targetnya, pada 2025 perusahaan bisa membukukan laba dua digit, sekitar Rp100 juta. “Kami sadar hasil tidak bisa instan. Butuh waktu, SDM yang kompeten, dan pengelolaan usaha yang matang agar benar-benar bisa menghasilkan PAD bagi daerah,” ucapnya.
Sultan juga menyampaikan apresiasi kepada DPRD Berau yang telah memberikan evaluasi dan masukan untuk kemajuan Bhakti Praja. “Saya akan menindaklanjuti rekomendasi dewan agar perusahaan daerah ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang sesungguhnya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina