126 Jiwa Terdampak Banjir Tahunan Kampung Labanan Makarti

BANJIR: Suasana peristiwa banjir bandang tahunan di Kampung Labanan Makarti sejak pukul 10.00 Wita pagi tadi dalam pantauan tim BPBD Berau (HUMAS BPBD BERAU)

benuakaltim.co.id, BERAU – Banjir tahunan kembali terjadi menerjang Kabupaten Berau, tepatnya di Jalan Ir Sukarno – Jalan Sei Lais RT 9 Kampung Labanan Makarti Kecamatan Teluk Bayur.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat mengatakan banjir kali ini melanda di Kampung Labanan Makarti pukul 10.00 WITA, Rabu (26/3/2025).

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Polisi Masih Dalami Alat Isap Sabu dari Kecelakaan Truk di Jembatan Kelay

“Peninjauan tadi dilaksanakan oleh Sekretaris Kampung Labanan Makarti Galih, Bhabinkamtibmas Kampung Labanan Makarti Brigpol Bima Dwi S, Kasi Pemerintahan Kampung Labanan Makarti Iswahyudi, BPBD Posko Labanan Dwi Susilo, Relawan Destana Labanan Makarti 3 Pers,” ungkapnya Rabu (26/3/2025).

Lebih lanjut, penanganan banjir tahunan tadi sudah ada tindakan pertama kali pukul 10.20 WITA. “Pada waktu tersebut, rombongan melakukan peninjauan lokasi terdampak banjir luapan Sungai Siduung di RT 9 Kampung Labanan Makarti,” ucapnya.

Baca Juga :  Pemkab Tunggu Regulasi Teluk Sulaiman Bisa Layani Kapal Penumpang

Nofian menjelaskan hasil pendataan ketinggian debit air banjir di Kampung Labanan Makarti mencapai 1,5 meter sampai 2 meter dan masih bertahan.

“Warga yang berada di RT 9 Makarti berjumlah 221 Jiwa, dan untuk Warga yang terdampak berjumlah 43 KK dengan total 126 Jiwa. Korban jiwa nihil,” ujarnya.

Sementera untuk data jumlah rumah yang terendam banjir sebanyak 15 unit dan tindakan yang dilakukan saat ini masih berlangsung adalah memberikan imbauan.

Baca Juga :  ‎Komitmen Tingkatkan Layanan Kesehatan di Bumi Batiwakkal

“Kami sudah memberi imbauan kepada masyarakat agar antisipasi saat hujan turun kembali agar segera mengungsi. Karena dimungkinkan air akan naik kembali,” bebernya.

Selain itu menurutnya banjir di Kampung Labanan Makarti adalah peristiwa tahunan dan karena ada pertemuan air Sungai Segah dan Sungai Siduung.

“Apa bila hujan kembali turun di hulu Segah dimungkinkan akan kembali menambah jumlah debit air. Banjir mengakibatkan 2 jembatan utama longsor,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Yogi Wibawa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *