benuakaltim.co.id, BERAU – Dua orang lanjut usia (lansia) dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang terjadi di Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur. Diduga, korban terpeleset saat hendak menyelamatkan diri.
“Kronologisnya kemarin pagi, ibu-ibu inisal YD itu diantar cucunya ke kebun. Siang hari petani itu mencari jantung pisang di area kebun korban. Ternyata di dapatkan mayat perempuan mengambang,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, Kamis (27/3/2025).
“Ternyata setelah diidentifikasi yang meninggal adalah ibu berinisial YD yang pemilik kebun kemarin pagi. Berdasarkan informasi dari keluarga, korban terpleset ke dalam paret,” sambungnya.
Diketahui proses evakuasi korban lansia tersebut sedikit mengalami kendala karena dalam kondisi mati lampu.
“Karena kemarin mati lampu seharian. Namun berhasil kami evakuasi korban,” katanya.
Adapun kondisi ketinggian air di hari pertama banjir, Rabu (26/3) pagi selutut orang dewasa. Petugas pun langsung melakukan upaya evakuasi lantaran terdapat anak-anak yang bermain di sekitar lokasi banjir.
“Anak-anak itu terbawa arus ke arah sungai. Tiga orang anak dan dua orang dewasa turut langsung gerak cepat bantu menyelamatkan. Ternyata dua orang dewasa itu juga hanyut,” ungkapnya.
Beruntung kelima warga tersebut berhasil dievakuasi oleh tim BPBD Berau menggunakan perahu karet. Proses evakuasi itu memakan 1 jam lamanya lantaran warga sudah memanjat pohon untuk menyelamatkan diri.
“Kemudian peristiwa ketiga menjelang maghrib atau jam 6 petang kemarin. Ada satu orang meninggal dunia inisial LL di antara dua rumah. Ada kemungkinan ke bawa arus hingga tersengat listrik,” ujarnya.
Nofian melanjutkan, proses evakuasi korban banjir juga telah dilakukan kembali pada hari ini di Kampung Tumbit Melayu. BPBD Berau juga telah membangun beberapa posko siaga korban terdampak banjir dan menyiagakan personel tanggap darurat.
“Rata-rata korban dampak banjir tahunan ini yang kami berhasil evakuasi adalah orang tua usia rentan, dan hari kedua ini kami persiapan bantuan logistik,” sebutnya.
Kendati demikian Nofian meminta kepada masyarakat kampung tersebut agar mengungsi ke tempat dataran tinggi atau kerumah keluarga hingga beberapa hari ke depan atau ke rumah keluarga. Sebab pihaknya memprakirakan banjir dari hulu ini banyak ditemukan material bangunan dan dahan pohon besar mulai lapuk turut turun ke hilir.
“Dan warga di sini sudah paham ketika dapat telepon dari hulu banjir bandang mereka di hilir akan pindah ke tempat tinggi dan kami imbau waspada hewan berbisa dan buas karena bisa muncul di permukaan banjir. Posko evakuasi ini kami ada bangun di Simpang Tiga Tumbit Melayu,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina