Dampak yang bisa ditimbulkan dari hujan itu, antara lain banjir, longsor, jalan licin, air sungai meluap, dan pohon tumbang karena hujan tersebut berpotensi disertai dengan angin kencang.
“Pada dasarian pertama Juni 2025, sebagian besar wilayah Kaltim diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah hingga kategori menengah,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Selasa.
Curah hujan kategori rendah antara 0–50 mm mendominasi wilayah pesisir timur, seperti Kota Samarinda, Balikpapan, sebagian besar Kabupaten Kutai Kartanegara, Berau, Kutai Timur, wilayah selatan Kabupaten Paser, dan wilayah utara Kabupaten Berau dengan peluang hujan berkisar antara 80–90 persen.
Curah hujan kategori menengah antara 50–150 mm diprakirakan terjadi di sebagian kecil wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Kabupaten Kutai Barat dengan peluang terjadinya hujan antara 50-90 persen.
Ia mengatakan pada prakiraan deterministik curah hujan dasarian pertama Juni, sebagian besar wilayah Kaltim diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah hingga menengah.
Curah hujan rendah antara 0–50 mm mendominasi wilayah pesisir Kaltim, sedangkan curah hujan kategori menengah antara 50–150 mm diprakirakan terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu, sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Berau, Paser, dan Kota Balikpapan.
Pada prakiraan deterministik sifat hujan dasarian pertama Juni, secara umum wilayah Kaltim diprakirakan mengalami sifat hujan kategori bawah normal antara 31-84 persen hingga normal antara 85-115 persen.
Namun, terdapat pengecualian di bagian utara, khususnya di Kabupaten Berau bagian barat dan Kabupaten Kutai Timur bagian barat, yakni diprakirakan mengalami sifat hujan kategori atas normal antara 116-150 persen.
Sumber : Antara