“Satu calon haji berasal dari Kaltim, sementara satu lainnya dari Sulawesi Tengah,” kata Kepala Kanwil Kemenag Kaltim Abdul Khaliq di Samarinda, Selasa.
Ia menyatakan bahwa calon haji yang meninggal dunia dari Kaltim berasal dari Sangatta, Kutai Timur.
Ia menjelaskan bahwa calon haji tersebut meninggal di Makkah karena sakit, dan merupakan jamaah lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun dengan riwayat komplikasi penyakit.
Khaliq menambahkan bahwa dua keluarga yang ditinggalkan mendapatkan santunan asuransi, dengan mekanisme pengurusan melalui petugas Embarkasi Haji Balikpapan.
Pihaknya juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya calon haji tersebut.
Selain itu, Khaliq juga melaporkan bahwa kondisi sebagian besar jamaah haji Kaltim di Arab Saudi dalam keadaan baik.
Jamaah haji saat ini sedang bersiap menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Khaliq menjelaskan adanya beberapa sistem yang diterapkan untuk mengurangi kepadatan dan menjaga kenyamanan jamaah.
Salah satunya adalah sistem murur, yang diperuntukkan bagi jamaah lansia atau uzur. Mereka berada di dalam bus saat melintasi Muzdalifah pada tengah malam dan langsung menuju Mina, tanpa harus turun dari bus.
Selain itu, ada juga sistem tanazul bagi jamaah yang penginapannya dekat dengan lokasi pelemparan jumrah.
Meskipun sebagian besar jamaah dalam kondisi sehat, Khaliq tidak menampik adanya beberapa jamaah yang dirawat di rumah sakit. Bagi jamaah yang sakit dan tidak dapat mengikuti wukuf secara penuh, ada safari wukuf di mana mereka dibawa dengan mobil untuk melintasi daerah wukuf dan kemudian kembali ke rumah sakit.
Sumber : Antara