Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan 

TANDA TANGAN: Bupati Berau Sri Juniarsih Mas bersama Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto melakukan penandatangan kolaborasi berkelanjutan. (FOTO: HUMAS YKAN RI)

benuakaltim.co.id, BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau resmi melanjutkan kerja sama strategis dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) untuk periode 2025–2030.

Kolaborasi ini bertujuan memperkuat pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, perencanaan implementasi pembangunan rendah karbon serta adaptasi terhadap perubahan iklim.

Dalam sambutannya, Sri Juniarsih Mas menekankan,pentingnya sinergi antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

“Berau memiliki sumber daya alam yang luar biasa, tetapi tanpa sumber daya manusia yang unggul, kekayaan ini bisa menjadi sia-sia,” ungkapnya, Selasa (14/10/2025).

Baca Juga :  Perkuat Integritas, Rutan Tanjung Redeb Ikuti Penandatanganan Komitmen Nasional Pemasyarakatan

“Saya ingin masyarakat kita tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri, tetapi menjadi pelaku utama dalam pengelolaan sumber daya alam,” sambungnya.

Adapun perpanjangan kerja sama untuk lima tahun ke depan ini mencakup penguatan kebijakan daerah, pengelolaan kawasan hutan dan pesisir, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat lokal, termasuk kelompok adat dan rentan.

“Program SIGAP (Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan) akan terus menjadi andalan dalam mendampingi kampung-kampung untuk mengelola potensi lokal secara mandiri dan berkelanjutan,” bebernya.

Baca Juga :  47 Wartawan Berau Ramaikan Porwada Kaltim di Bontang

Sri Juniarsih Mas menilai beberapa potensi ekonomi lokal yang perlu lebih dikembangkan antara lain ebi, terasi, dan cokelat serta berharap produk tersebut bisa masuk pasar nasional, internasional.

“Saya ingin produk-produk ini dikenal sebagai produk dari Berau. Karena itu, harus kita olah dan kemas sendiri agar bisa menembus pasar nasional bahkan internasional,” terangnya.

Sri Juniasih Mas menyebutkan, sekitar 75 persen wilayah daratan Berau masih berupa hutan alam, menjadikannya salah satu benteng terakhir ekosistem hutan alam tropis yang masih tersisa di Kalimantan.

Baca Juga :  Perkuat Integritas, Rutan Tanjung Redeb Ikuti Penandatanganan Komitmen Nasional Pemasyarakatan

“Di sisi kelautan, Berau berada di kawasan segitiga karang dunia dan menjadi jantung bentang alam Sulu Sulawesi dengan keanekaragaman hayati laut terbesar kedua di dunia,” imbuhnya.

Tak hanya itu, bagi dia Pemkab Berau sendiri telah bermitra dengan YKAN selama lebih dari dua dekade.

“Sejak tahun 2002, YKAN yang sebelumnya beroperasi di bawah nama The Nature Conservancy (TNC), telah aktif mendukung berbagai program strategis pemerintah,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Endah Agustina

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *