Pengangguran di Berau Meningkat, Disnakertrans: Didominasi PHK

JOB FAIR: Job fair pada 2023 hingga 2024 lalu telah terlaksana dengan maksimal oleh Disnakertrans Berau. (DOK: DISNAKERTRANS BERAU)

benuakaltim.co.id, BERAU – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Berau mengalami peningkatan pada tahun ini mencapai 5,15 persen. Angka itu naik 0,20 persen dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 4,95 persen.

Kondisi ini menjadi perhatian lebih serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk segera menciptakan lapangan kerja dan usaha yang layak bagi masyarakat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau, Zulkifli Azhari menjelaskan, pihaknya terus melakukan berbagai langkah antisipatif guna mengatasi permasalahan pengangguran. Salah satunya melalui pelatihan kerja, pembukaan job fair, serta penyebaran informasi mengenai lowongan kerja yang tersedia di berbagai sektor.

“Masalah pengangguran ini multifaktor. Tapi yang paling dominan adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di sejumlah perusahaan, khususnya di sektor pertambangan. Selain itu, peningkatan jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja,” ungkapnya, Selasa (24/4/2025).

Baca Juga :  Pendirian BNNK Jadi PR Pemkab Berau, Upaya Tekan Penyalahgunaan Narkoba

Dikatakannya, sejumlah perusahaan tambang yang sebelumnya menjadi tumpuan penyerapan tenaga kerja kini mulai mengurangi aktivitasnya. Bahkan, ada perusahaan yang menutup operasional karena proyeknya telah selesai atau tidak lagi potensial. Hal ini berdampak langsung terhadap meningkatnya jumlah pengangguran.

“PHK memang cukup besar dari sektor tambang. Tapi, kami juga melihat tren meningkatnya lulusan sekolah, baik SMA maupun SMK, yang langsung masuk ke pasar kerja. Di sisi lain, peluang kerja yang tersedia belum seimbang,” ucapnya.

Zulkifli menyebut, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama, tidak hanya bagi Disnakertrans, melainkan juga dunia pendidikan dan sektor swasta. Pihaknya terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah kejuruan agar kurikulum yang diajarkan bisa selaras dengan kebutuhan dunia kerja.

Baca Juga :  ‎Targetkan Tiap Kecamatan Dapat Bantuan PJU Sebanyak 60 Unit

“Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Berau. Kami dorong agar mereka terus membuka peluang kerja serta melakukan pelatihan kepada masyarakat lokal, sehingga bisa diserap sebagai tenaga kerja siap pakai,” ujarnya.

Terkait upaya Pemkab dalam membuka akses kerja, Zulkifli menegaskan, akan kembali menggelar job fair pada November mendatang. Dalam kegiatan serupa tahun lalu, tercatat sekitar 500 lowongan kerja ditawarkan dari berbagai sektor, mulai dari pertambangan, perkebunan, hingga jasa keuangan.

“Harapannya tahun ini jumlahnya bisa bertambah. Job fair menjadi salah satu langkah efektif untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan yang membuka lowongan,” tuturnya.

Ditanya soal nasib pekerja tambang yang terkena PHK, Zulkifli menyebut, sebagian besar masih berada dalam usia produktif dan memiliki keterampilan. Mereka masih memiliki peluang untuk direkrut oleh perusahaan lain yang membutuhkan tenaga kerja dengan kompetensi serupa.

Baca Juga :  Teluk Sulaiman Disiapkan Layani Kapal Penumpang

“Yang penting mereka punya skill. Kita terus dorong pelatihan-pelatihan, baik bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) luar daerah maupun pelatihan berbasis kewirausahaan untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat,” bebernya.

Ia juga menyoroti meningkatnya jumlah pendatang di Berau yang turut berkontribusi terhadap angka pengangguran. Banyak di antara mereka datang ke Berau dengan harapan mendapatkan pekerjaan di sektor formal maupun informal.

“Berau ini memang jadi magnet bagi pencari kerja. Tapi tantangannya adalah bagaimana tenaga kerja lokal kita bisa bersaing. Karena itu pelatihan dan peningkatan kualitas SDM menjadi fokus kami,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Endah Agustina

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *