Tingkatkan Kualitas SDM lewat Program SKK dan Kampung KB

PEMBUKAAN: Suasana pembukaan kegiatan advokasi penguatan SDM Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) serta Fasilitasi dan Pembinaan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Ruang Sangalaki Kantor Bupati Berau Senin (29/4/2025). (ISTIMEWA)

benuakaltim.co.id, BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pengembangan sektor pendidikan dan keluarga.

Salah satu upayanya melalui kegiatan advokasi penguatan SDM Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) serta fasilitasi dan pembinaan Kampung Keluarga Berkualitas (KB). Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Sangalaki Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Berau, Jalan APT Pranoto, Senin (28/4/2025) kemarin.

Wakil Bupati Berau, Gamalis secara resmi membuka kegiatan tersebut dan berharap ada pemahaman penting untuk penguatan SDM sebagai bagian dari visi besar Kabupaten Berau menuju daerah yang maju dan sejahtera dengan transformasi ekonomi berbasis pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

“Kualitas SDM adalah faktor kunci dalam pembangunan daerah,” ungkapnya, Selasa (29/4/2025).

Ia menyebut, salah satu langkah strategis adalah dengan mendorong sekolah untuk mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam program sekolah melalui SSK.

Baca Juga :  Pagu APBN untuk Berau Tahun Ini Capai Rp 3,8 Triliun

“Penerapan SSK sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda, sekaligus meningkatkan kesadaran akan isu-isu strategis seperti gizi, cinta lingkungan, anti-bullying, bahaya pernikahan dini, penyalahgunaan narkoba, hingga pencegahan kenakalan remaja,” ujarnya.

Gamalis menjelaskan, memasuki era bonus demografi yang diprediksi mencapai puncaknya pada 2045, Kabupaten Berau harus mempersiapkan generasi muda yang berkualitas agar mampu membawa dampak positif bagi pembangunan daerah, bukan menjadi beban kependudukan.

“Sekolah Siaga Kependudukan adalah salah satu instrumen penting untuk menyiapkan generasi emas Kabupaten Berau ke depan,” ungkapnya.

Selain advokasi SSK, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan fasilitasi dan pembinaan Kampung KB, sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung KB. Menurutnya, seluruh kampung dan kelurahan di Kabupaten Berau telah membentuk Kampung KB sesuai dengan target nasional dan berharap mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai aspek, termasuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.

Baca Juga :  Jalan Menuju Pelabuhan Mantaritip Sepanjang 2,3 Kilometer akan Dilanjutkan Tahun Ini

“Melalui kesempatan ini, saya juga mengajak seluruh perangkat daerah terkait untuk bersama-sama mendukung keberhasilan implementasi program Kampung KB. Pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat harus terus dilakukan agar tujuan besar ini tercapai,” tuturnya.

Sementara, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau, Rabiatul Islamiah menyebut, ada sebanyak 45 sekolah dalam naungan DPPKBP3A untuk penerapan aplikasi Sistem Monitoring dan Evakuasi Pendidikan Kependudukan (Simonevpenduk) versi 2, ada 6 sekolah yang sudah terdaftar, 7 sekolah status dasar dan 11 sekolah status paripurna

“Masih 21 sekolah yang belum update diaplikasi versi terbaru,” sebuntya.

Ia mengungkapkan, terbentuknya SKK di Bumi Batiwakkal bertujuan untuk memberikan pemahaman sejak dini terkait masalah kependudukan agar generasi muda khususnya pelajar memahami dampak dari pertumbuhan penduduk dan isu kependudukan lainnya. Rabiatul menjelaskan, SKK sendiri merupakan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam mata pelajaran atau muatan lokal.

Baca Juga :  Gamalis Komitmen Angka Kemiskinan Bisa Turun 4,9 Persen di Tahun 2025

“Pemahaman kependudukan disalurkan melalui koleksi buku digital dan cetak yang disimpan di pojok kependudukan di masing-masing sekolah. Kami juga sudah memberikan sejumlah dukungan kepada SSK yang telah mencapai status paripurna dengan menyediakan koleksi kependudukan guna meningkatkan literasi,” bebernya.

Melalui SKK, dirinya berharap dapat menjadikan generasi muda sebagai agen perubahan dan membentuk jiwa kepedulian terdahap isu kependudukan. Adapun program literasi kependudukan ini merupakan hasil kerjasama pihaknya dengan Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Berau.

“Kami berharap, melalui program ini dapat membentuk perilaku yang bertanggung jawab dan ikut dalam peningkatan kualitas hidup di masyarakat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Endah Agustina

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *