“Kami langsung menindaklanjuti video tersebut dan melakukan penyelidikan intensif. Salah satu pelaku, AD (37) berhasil kami tangkap saat berada di sebuah Hotel Pada Idi Segkotek pada Sabtu (31/5),” terang Kepala Seksi Humas Polresta Samarinda Ipda Novi Hari Setiawan dalam konferensi pers di Kantor Sat Polairud Polresta Samarinda, Kaltim, Minggu.
Pengungkapan kasus ini bermula dari sebuah video yang menampilkan sejumlah pria menggunakan perahu kayu dan selang panjang, mencoba menghisap BBM dari sebuah kapal lain. Video tersebut dengan cepat menjadi viral. Menanggapi hal ini, pihak kepolisian segera bertindak cepat dengan melakukan penyelidikan di lokasi kejadian dan mengidentifikasi para pelaku.
AD yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual ikan, ditangkap tanpa perlawanan di depan sebuah warung kelontong.
Dalam pemeriksaan awal, AD mengakui perannya sebagai pengemudi perahu motor dalam aksi percobaan pencurian tersebut. AD memberi keterangan bahwa dua rekannya bertugas naik ke kapal sasaran dan berusaha membuka tangki BBM. Namun, aksi mereka gagal setelah diketahui oleh anak buah kapal (ABK) yang sedang bertugas.
“Pelaku kabur begitu diketahui kru kapal. Mereka tidak berhasil mengambil BBM karena langsung dikejar,” jelas Novi.
AD mengungkapkan bahwa niatnya mencuri BBM muncul karena tekanan ekonomi. Minyak yang ingin dicuri rencananya dijual kembali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun para pelaku belum berhasil mengambil apapun, polisi menegaskan bahwa tindakan tersebut tetap dikategorikan sebagai tindak pidana percobaan pencurian.
“Meskipun belum ada kerugian material, tindakan ini sudah masuk unsur pencurian dengan pemberatan. Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara,” tegas Novi.
Saat ini, polisi tengah memburu tiga pelaku lainnya yang identitasnya telah dikantongi. Barang bukti berupa jeriken yang diduga akan digunakan untuk menampung BBM juga sedang dilacak. Investigasi lanjutan juga tengah dilakukan untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan penadah BBM curian, yang menjadi tujuan akhir dari operasi para pelaku.
“Kami terus mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain. Kami juga mengajak masyarakat untuk segera melapor bila melihat aktivitas mencurigakan di wilayah perairan,” demikian Novi.
Sumber : Antara