Rutan Tanjung Redeb Over Kapasitas, Pemkab Upayakan Bangun Lapas Baru

BERKUNJUNG: Wakil Bupati Berau Gamalis saat berada di blok hunian Rutan Kelas II B Tanjung Redeb bertemu dengan warga binaan dan melihat beberapa ruangan tahanan. (FOTO: GEORGIE/BENUAKALTIM.CO.ID)

benuakaltim.co.id, BERAU – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tanjung Redeb mengalami kelebihan kapasitas atau over capacity. Adapun saat ini, jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebanyak 604 dari 200 kapasitas yang tersedia.

Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Berau, Gamalis, juga telah meninjau langsung kondisi tersebut saat menghadiri peringatan Hari Bakti Permasyarakatan ke 16 tahun, di Aula Rutan Tanjung Redeb, Pada Senin (28/04/2025) kemarin.

“Kalau kita lihat, kondisi Rutan hari ini sudah sangat over kapasitas. Dari 604 warga binaan, sementara kapasitas kita 200 sekian, ini sudah tiga kali lipat, tentu ini jadi perhatian khusus agar supaya bisa menyelesaikan permasalahan ini,” ungkapnya, Selasa (29/4/2025).

Gamalis mengatakan, sudah membangun komunikasi dengan Plt Rutan terkait ada rencana pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) baru agar dapat memperluas kapasitas Rutan yang ada di Tanjung Redeb.

Baca Juga :  Jalan Raja Alam II Butuh Penanganan Khusus

“Tadi saya sudah bicara dengan kepala Rutan, kalau nanti membangun rutan lebih besar ditempat ini, itu sepertinya malah akan semakin sempit. Kedua, lokasi disini sudah ditengah kota, sepertinya agak kurang tepat kalau lapas itu ditengah kota,” ujarnya.

Dirinya menuturkan, jika memang memungkinkan, Pemkab Berau akan melakukan penukaran lahan ke tempat yang sekiranya Rutan bisa di bangun ulang dan jauh dari pusat kota. Gamalis menyebut, menyoal jumlah anggaran dan lahan yang menjadi target terbangunnya Rutan baru akan disampaikan secara terbuka.

“Kalau memungkinkan memang adanya lahan, atau seperti apa nanti namanya, maka kita akan lakukan tukar guling, kalau itu memungkinkan kenapa tidak kita lakukan. Artinya nanti tinggal bergantung pada kajian, dari setiap pihak yang terkait, agar dapat menentukan tempat yang terbaik,” bebernya.

Baca Juga :  Pagu APBN untuk Berau Tahun Ini Capai Rp 3,8 Triliun

Sementara itu Plt Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb, Effendi menambahkan, pihaknya sangat menginginkan ada kolaborasi berkelanjutan antara Pemkab dengan Lapas di Bumi Batiwakkal. Ia juga membuka diri jika terdapat pembahasan lanjutan untuk menuntaskan persoalan di dalam Rutan.

“Karena terus terang saja kondisi Rutan sekarang sudah over capacity. Kemudian masalah kedua masalah air bersih terbatas, dan kami harus bisa menghasilkan warga binaan setelah keluar dari sini,” tuturnya.

“Maka langkah pertama kami adalah untuk mengentaskan masalah ini, harus ada sinergi dengan Pemkab. Idealnya pembangunan Lapas atau Rutan Berau itu harus di pinggir kota. Karena warga binaan butuh ketenangan. Sehingga ditawarkan pak Menteri untuk diadakannya sifatnya berkoordinasi dengan pihak tertentu bisa tukar guling,” sebutnya.

Baca Juga :  Gamalis Komitmen Angka Kemiskinan Bisa Turun 4,9 Persen di Tahun 2025

Menurutnya, jika konsep baru Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb dapat dukungan dari pemerintah, maka kebutuhan ruangan yang lebih representatif untuk warga binaan bisa tertata dengan baik. Melihat kondisi efisiensi saat ini, Effendi menyebut keuangan Rutan Tanjung Redeb sangat terbatas dan mengharapkan bantuan dari Pemkab ihwal kelebihan kapasitas warga binaan saat ini.

“Karena diawali dari rencana pembangunan sesuai isi kapasitas. Bisa jadi naik nomenklatur kita dari rutan menjadi lapas. Rutan ini naik kelas dan pembinaan pun lebih khusus. karena ini rutan ini ideal ini untuk perawatan bukan pembinaan. Karena lapas-lapas lain sudah penuh, mau tidak mau Rutan ini jadi pembinaan juga,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Endah Agustina

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *